"Mana sih yang namanya Aruna?" Zein bertanya pada Dhafi, mereka duduk di sudut lapangan, sekaligus memperhatikan adik kelas yang sedang berolahraga.
Mata tajam Dhafi dengan cepat menyapu seluruh lapangan basket, "yang itu."
Dhafi menunjuk seorang siswi yang susah payah mengatur napas, tubuh besarnya terlihat mencolok diantara siswa lain.
Zein mengikuti arah telunjuk Dhafi dengan matanya, tawa keras keluar dari mulut Zein saat melihat Aruna, membuat siswa yang sedang berolahraga mengalihkan fokusnya kepada Zein.
"Hahahaaa kok ada ya cewek yang masih percaya diri datang ke sekolah dengan tubuh gede kayak truk gitu," Zein memegangi perutnya yang sakit karena tertawa terlalu keras.
"Merusak pemandangan tau gak," Zein melanjutkan tawanya, mengusap air mata yang keluar di ujung matanya.
"Lo jangan ngomong gitu Zein," Dhafi melirik Aruna, dia merasa bersalah sudah membuat Aruna menjadi bahan olokan Zein.
"Lah kenapa, kan yang gue bilang juga kenyataan, apa salahnya," Zein membela diri.
Aruna menundukan kepapanya, dia dengan sangat jelas mendengar percakapan Zein dan Dhafi, Aruna mengabaikan bisikan teman - teman tentang dirinya.
Aku punya salah apa ya sama dia, kenapa dia membicarakan aku seolah aku pernah punya salah?
Apa punya tubuh yang besar merupakan sebuah kesalahan?
Apa punya fisik yang tidak sempurna adalah sebuah kesalahan?
Aruna menengadahkan kepala, menatap langit berusaha menahan air mata agar tidak keluar, menyalahkan takdir yang sudah ditetapkan untuknya.
Kenapa aku dilahirkan seperti ini?
Sequel ALTHAIA.
Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang merepotkan, kecuali Mommy tersayang nya tentu saja. Tapi apakah anggapan nya akan tetap sama ketika mata tajam nya tak sengaja menatap mata bulat sebening kaca?
Visya Aurezy Axel. Gadis bodoh yang selalu mengganggu Galang, cinta pertama nya. Ia bahkan rela di beri julukan wanita murahan saat dengan tak tau malu nya mengejar-ngejar orang yang bahkan tidak melirik nya sama sekali. Tapi itu dulu, waktu ia SMP.
Tiga tahun menghilang, gadis cantik itu kembali dengan segudang bakat nya yang mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk remaja di masalalu nya. Tapi ia tak peduli. Sekarang yang menjadi masalah Visya adalah teman sebangku nya yang sedingin kutub Utara mulai menganggu hari-hari ketenangannya.
"Visya ..."oh ya Tuhan suara serak itu.
SEMUA PICT/FOTO DI AMBIL DARI IG DAN PINTEREST.
Terimakasih and happy Reading.