"Ketika langitku dan langitmu berbeda, ketika awanku jingga dan awanmu keabu-abuan, tetapi takdir menepikan kita bersamaan,"-unknown.
Dipta Dirgantara. Nama yang tampan, rupawan, dan dermawan. Laki-laki baik yang diciptakan oleh Tuhan dengan senyuman. Senyumnya yang tampak menawan, bulu mata lentiknya tak henti membuat kaum hawa berdecak penuh kekaguman. Menjabat sebagai salah satu ketua bidang pada himpunan mahasiswa di jurusannya pun menambah kharisma tersendiri pada diri seorang Dipta. Pagi hingga menjelang malam, Dipta selalu ada di sekretariat HIMA tersebut, ia mengabdi dengan tulus dan penuh tanggungjawab. Banyak Dosen maupun teman seangkatannya yang mengagung-agungkan seorang Dipta, karena selain wajah yang tampan dan aktif di organisasi, Dipta adalah salah satu mahasiswa berprestasi di kampus. Namun, tanpa Dipta ketahui, ia bisa saja kehilangan salah satu bagian dari hatinya, yang bisa membuatnya hancur kapan saja.
Airin Predistya. Gadis manis dengan lesung pipi di kedua pipi chubbynya. Ramah, tamah, dan suka berbaur dengan banyak orang. Tak heran, gadis ini memiliki banyak teman di kampus. Ya, Airin satu kampus bahkan satu klaster dengan Dipta. Klaster Kesehatan. Airin masuk di Fakultas Kedokteran Gigi dan Dipta masuk di Fakultas Kedokteran Umum. Tidak banyak yang tahu jika Airin dan Dipta menjalin hubungan spesial. Karena Dipta maupun Airin sendiri tidak pernah membatasi diri untuk berteman dengan siapapun, baik sesama gender maupun berbeda gender. Namun, tanpa Airin tahu, ada hati kecilnya yang setiap hari merasakan sakit ketika melihat Dipta bersama dengan wakil ketua bidang, apakah Airin mampu memakai topeng yang mengatasnamakan 'baik-baik saja'?
Elizabeth (Eli) adalah seorang wanita yang hidup bahagia bersama suaminya, Albert, dan ketiga putra mereka. Kebahagiaannya semakin lengkap saat ia mengetahui dirinya kembali hamil, berharap kali ini dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, semua impiannya hancur dalam sekejap ketika Albert tiba-tiba pulang dengan amarah yang membara, menuduhnya telah berselingkuh.
Tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan, Eli diusir dari rumah dengan kejam. Hujan deras mengiringi kepedihannya saat ia tersungkur di depan gerbang mansion, ditinggalkan oleh pria yang paling ia cintai. Dengan hati yang hancur dan bayi dalam kandungannya yang belum sempat ia beri tahu, kini Eli harus menghadapi kenyataan pahit, ketika kehidupannya yang sempurna telah berubah menjadi kehancuran hanya dalam semalam, hal itu terjadi akibat kesalahan pahaman yang bahkan tidak pernah ia lakukan.
16 tahun berlalu...
Di sebuah kota kecil yang jauh dari kehidupannya dulu, seorang gadis cantik, bertubuh mungil dan imut berjalan di samping ibunya, Eli. Lily Amora Queenzea Alexander gadis manis berpipi chubby itu, kini sudah berusia 15 tahun, tumbuh dengan penuh kasih sayang, tanpa mengetahui kelamnya masa lalu yang menyelimuti ibunya.
Namun, takdir perlahan mempertemukan mereka kembali dengan masa lalu yang telah lama Eli tinggalkan.
Akankah kebenaran akhirnya terungkap? Dan apakah Albert masih menyimpan amarah, atau justru menyesali keputusan yang menghancurkan keluarganya selama 16 tahun ini?
Langsung baca ceritanya❣️
(Semua gambar yang terdapat di cerita ini bersumber dari Pinterest)
(Hanya cerita karangan, yang tidak baik jangan di tiru!)