Sejatinya, bagi Viola, sastra adalah segalanya. Dan menjadi pacar Algebra adalah tujuannya. Bagi Viola, Algebra seperti Aragon, manusia tampan yang menunggangi kuda putih dan bergerak melawan orc-orc menyebalkan untuk menjemputnya di kastil hobbit. Sementara, fantasi indah yang otak kanannya terus memancar, membawanya menari bersama kurcaci di middle earth, Algebra dengan keras mengandalkan logikanya. Logika yang tak pernah searah dengan sastra. Tapi percayalah, Viola adalah satu-satunya manusia di bumi, yang mencintai Algebra dengan tulus. Seratus persen akurat! Salam hangat sehangat matahari. Ajun, 2022