Di akhir kuliahnya, Arisya dihadapkan dengan sebuah kenyataan bahwa dia harus menikah dengan seorang pria pilihan orangtuanya sendiri. Parahnya lagi, ternyata pria itu adalah dosen pembimbingnya, yang terkenal sebagai dosen killer di kampusnya. Arisya benar-benar tak pernah menyangka jika kisah percintaannya akan sehancur ini, meski ia menyukai Wira, tapi Wira sepertinya tidak akan pernah menerima sosok Arisya sebagai istri-nya nanti. Karena Arisya di mata Wira hanyalah sebagai Mahasiswinya, bukan sebagai seorang gadis yang ia cintai. Arisya pun sedikit paham jika Wira memperlakukannya seperti itu, karena Wira butuh waktu untuk menerima takdirnya, meski agak menyakitkan bagi Arisya karena Wira menolaknya seperti gadis lainnya. "Pak, selain suka marah-marah, Bapak suka apa?" tanya Arisya. "Kamu ngejek saya?" balas Wira. "Bukan gitu, aku cuma penasaran aja. Siapa tahu Bapak suka sama aku, gitu," gumam Arisya. "Mimpi." ucap Wira sembari menyentil kening Arisya. *** Update setiap Sabtu dan Selasa. Cover by Daydesign_