Lengkara || PungudProject
  • Reads 3,742
  • Votes 397
  • Parts 14
  • Reads 3,742
  • Votes 397
  • Parts 14
Complete, First published Feb 04, 2022
Scaramouche x Mona
Modern!AU

"Is it so hard to let me go?"

"Life is nothing without u"

Scaramouche, hidupnya sempurna, tapi suatu hari semua orang menatapnya iba, hatinya kosong, tangannya terus menggenggam Mona, harusnya dunia akan baik-baik saja pikirnya.
Jika Mona disisinya, harusnya dunianya akan baik-baik saja.

Genshin Impact © Mihoyo
Cover by @Buumblebee_
PungudProject 0.4

! 𝗪 𝗔 𝗥 𝗡 𝗜 𝗡 𝗚 !
•𝗧𝘆𝗽𝗼 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻
•𝗢𝗢𝗖 4 𝗹𝗶𝗳𝗲
•𝗔𝗻𝗴𝘀𝘁 𝗶𝘀 𝗰𝗼𝗺𝗶𝗻𝗴 𝘁𝗵𝗿𝗼𝘂𝗴𝗵~!
•𝗣𝗹𝗼𝘁 𝗸𝗹𝗶𝘀𝗲
•𝗛𝘂𝗺𝗼𝗿 𝗴𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗸𝗿𝗲𝗻𝘆𝗲𝘀
•𝗕𝗮𝗰𝗮 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵, 𝗰𝗼𝗽𝗮𝘀 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘀𝘂!

•𝗘𝗻𝗷𝗼𝘆♡
All Rights Reserved
Sign up to add Lengkara || PungudProject to your library and receive updates
or
#7lengkara
Content Guidelines
You may also like
BUMANTARA by wlnnura26
14 parts Complete
PLAK!!! Suara tamparan keras yang menghantam pipi seorang gadis yang tengah meringkuk di atas dinginnya lantai toilet. Gadis itu tak melawan, dia hanya diam sambil menatap nanar pada lantai, dia Naya Rivera. "ANJ**G! gak guna lo!" maki seorang siswi itu, sambil sesekali menendang tubuh gadis malang itu. "Maaf." ucap Naya itu dengan nada bergetar, hanya kata itu yang bisa dia ucapkan di balik rasa takutnya. Cih! Bukannya merasa kasihan, siswi itu malah semakin membabi buta dengan menarik keras rambut Naya, lalu mencengkram kuat-kuat rahang Naya. "Apa? maaf lo bilang?! Kata maap lo gak cukup buat nilai tugas gue jadi 100 tolol! Dasar anak pelac*r!" keras dan tidak tahu rasa terima kasih, itulah Rossalia Maharani. Menjadikan Naya sebagai budak untuk mengerjakan semua tugasnya. Naya memang terkenal akan sifat lugu serta kepintarannya, dan Rossa berpikir bahwa mengapa dia tidak memanfaatkan itu semua bukan? Tuntutan akan keluarga Rossa, yang menekan anaknya untuk menjadi yang paling utama dalam hal apapun, apalagi masalah prestasi di sekolahnya. Bagi Naya, sekolah ataupun rumah itu sama saja, iya sama saja tempat yang menyakitkan. Disaat orang lain merasakan rumah menjadi tempat ternyaman, namun itu tidak berlaku bagi Naya. Tamparan bahkan pukulan sudah menjadi bagian yang Naya dapatkan setiap harinya. Tak ada yang menyayanginya, tak ada yang mampu mengerti keadaannya, tak ada seorangpun. Ibu nya? Tidak, dia sama saja seperti orang lainnya. Teman? itu apa lagi, Naya sama sekali tidak mempunyai teman. "Mana ada orang yang mau berteman dengan orang udik seperti saya" pikiran itu yang selalu tertancap keras di pikirannya. Apakah Naya mampu melawan setiap kesedihan nya? Akankah Naya merasakan kebahagiaan seperti yang orang lain rasakan?
Astakara •on Going  by Sharsada
6 parts Ongoing
Askara pikir menjadi siswa pintar dan berprestasi saja membuat hidupnya baik-baik saja. Namun pikiran itu tak bertahan lama saat dia menginjak kelas satu SMP dan kini dia sudah kelas dua SMA. Perjalanan yang sangat menguras kesehatan mentalnya karena predikat *COWOK MISKIN* yang sering di dapatinya. Dan Askara pikir dengan kondisinya yang miskin dengan keadaan yatim piatu membuat perempuan di luar sana ilfil dan memilih menjauh. Tapi... Semua berubah saat Astarla Syandana memasuki hidupnya. Pertemuan singkat saat menyadari mereka melukis objek yang sama di pantai Parangkusumo, kedua siswa di kelas yang tadinya tak saling mengenal menjadi lebih dari kata mengenal. ❛⁠kamu abadi Astarla❛⁠ tutur Askara sembari menyelami setiap pahatan sempurna di hadapannya ❛lo juga. Abadi di dalam cerita dan lukisan gue kar❛⁠ Mereka mempunyai kegemaran yang sama. Sama-sama melukis, menutupi luka di dalam gambaran seni, berharap lupa akan apa yang terjadi. Dua makhluk Tuhan dengan luka yang berbeda. Mereka saling mengais nama masing-masing di setiap hembusan angin. Kehangatan yang Astarla tak pernah rasakan membuat nya buta, hilang kendali dan terbawa arus. Menyerahkan hidupnya pada sosok Askara yang bahkan juga sama-sama penuh luka. Sehingga mereka berdua semakin hancur pada kepiluan yang tak berujung. -------- "Lo nyerahin tubuh Lo cuman karena Lo ngerasa Lo butuh dia!?" "I'm so-sorry." .... "Maaf." ... "Lo baik Kar, tapi Lo juga brengsek." --------- Seperti Tuhan, menakdirkan keduanya lahir hanya untuk memeluk luka. AKANKAH TUHAN BERBAIK HATI MENYATUKAN SEPASANG ATMA YANG DI LADANG LARA ITU!? 📍by harshada 📌GENRE:ANGST •WAJIB BACA YANG SUKA ANGST PARAH FIKS, AKU JAMIN KALIAN NANGIS NANGIS •FOLOW DULU SEBELUM BACA, KARNA SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE 🔥
You may also like
Slide 1 of 10
BUMANTARA cover
MATHERA cover
TEMPAT TERAKHIR [On Going] cover
AKU, KAMU & WAKTU (ON GOING) cover
Semesta Dan Sean  cover
After The Rain cover
 ELGARA [ CHAPTER OF LIE ] cover
Sorry I Hurt You (Rewrite) cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
Astakara •on Going  cover

BUMANTARA

14 parts Complete

PLAK!!! Suara tamparan keras yang menghantam pipi seorang gadis yang tengah meringkuk di atas dinginnya lantai toilet. Gadis itu tak melawan, dia hanya diam sambil menatap nanar pada lantai, dia Naya Rivera. "ANJ**G! gak guna lo!" maki seorang siswi itu, sambil sesekali menendang tubuh gadis malang itu. "Maaf." ucap Naya itu dengan nada bergetar, hanya kata itu yang bisa dia ucapkan di balik rasa takutnya. Cih! Bukannya merasa kasihan, siswi itu malah semakin membabi buta dengan menarik keras rambut Naya, lalu mencengkram kuat-kuat rahang Naya. "Apa? maaf lo bilang?! Kata maap lo gak cukup buat nilai tugas gue jadi 100 tolol! Dasar anak pelac*r!" keras dan tidak tahu rasa terima kasih, itulah Rossalia Maharani. Menjadikan Naya sebagai budak untuk mengerjakan semua tugasnya. Naya memang terkenal akan sifat lugu serta kepintarannya, dan Rossa berpikir bahwa mengapa dia tidak memanfaatkan itu semua bukan? Tuntutan akan keluarga Rossa, yang menekan anaknya untuk menjadi yang paling utama dalam hal apapun, apalagi masalah prestasi di sekolahnya. Bagi Naya, sekolah ataupun rumah itu sama saja, iya sama saja tempat yang menyakitkan. Disaat orang lain merasakan rumah menjadi tempat ternyaman, namun itu tidak berlaku bagi Naya. Tamparan bahkan pukulan sudah menjadi bagian yang Naya dapatkan setiap harinya. Tak ada yang menyayanginya, tak ada yang mampu mengerti keadaannya, tak ada seorangpun. Ibu nya? Tidak, dia sama saja seperti orang lainnya. Teman? itu apa lagi, Naya sama sekali tidak mempunyai teman. "Mana ada orang yang mau berteman dengan orang udik seperti saya" pikiran itu yang selalu tertancap keras di pikirannya. Apakah Naya mampu melawan setiap kesedihan nya? Akankah Naya merasakan kebahagiaan seperti yang orang lain rasakan?