Story cover for Seni Menjaring Angin (Novel - Ongoing) by Nellaneva
Seni Menjaring Angin (Novel - Ongoing)
  • WpView
    Reads 2,650
  • WpVote
    Votes 406
  • WpPart
    Parts 12
  • WpView
    Reads 2,650
  • WpVote
    Votes 406
  • WpPart
    Parts 12
Ongoing, First published Feb 05, 2022
Mature
Menjaring angin = perbuatan yang sia-sia belaka.
Per bab terdiri dari 500-1000 kata

===

BLURB:

Tidak ada yang kuinginkan selain kabur dari rumah usai Bapak kawin lagi. Sambil mengumpulkan uang untuk modal minggat, tak sengaja aku jadi berurusan dengan Jon, anak baru mantan ibuku, dan Maria, adik kelas yang kunamai dengan nama baru mantan ibuku. 

Sebelum kalian, para pembaca yang budiman, kebingungan dengan kisah yang akan kuceritakan ini, kuberi satu peringatan: jangan pernah berurusan dengan orang yang sudah mati rasa.
All Rights Reserved
Sign up to add Seni Menjaring Angin (Novel - Ongoing) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Cahaya Gemintang (CH!Indonesia) by Why_are_you_asking
12 parts Complete Mature
[DISCONTINUED] . Semburat jingga kemerahan menghiasi langit senja. Angin sore menari dan berputar mengelilingi bumi sambil membawa kehangatan. Burung-burung terbang dengan bebas di Cakrawala. Tidak ada yang lebih indah dari sore Kamis ini. Terutama dengan angin yang kian menyuarkan suaranya di Angkasa. Ctas! Angin tersebut datang dengan kencang, mencabut salah satu Melati dan membawanya terbang. Terbang tinggi dan semakin tinggi, menjauh dari tempat asalnya. ⧫ Pluk! Setangkai bunga Melati jatuh di tanah, di hadapan seorang anak laki-laki dengan mata seperti bara api. "Eh? Jatuh darimana ini?" Anak itu bertanya, menggaruk tengkuknya keheranan. Dia membungkuk untuk memungut Melati tersebut, sebelum dipanggil oleh kawan mainnya. "Ngit! Ayo cepetan, bolanya nyangkut nih." "Iya, iya, aku ke sana." Jawab anak itu, sembari memautkan bunga Melati yang dipungutnya ke telinga. Melati itu layu sehari kemudian. . "Kamu tahu? Aku tidak pernah berpikir untuk hidup selama ini... Entah aku harus berterima-kasih padamu atau tidak." ⧫ "Aku sudah lelah. Biarkan aku beristirahat." ⧫ "Dunia adalah tempat para pendosa berkumpul. Semuanya merupakan bentuk lain dari warna abu-abu. Tidak ada yang baik dan buruk, tergantung dengan siapa yang kita sorot." ⧫ "Maafkan aku...." ⧫ "Ayo (̴̢̒̇̾͂̂̂?̷̡͈̋̽̃͐͑̌̄͠͝͝?̷͔͓͔̻͇͖̻͒̂̕!̷̞̟̳͓̟̻̞̀̄͊̈́¿̵̡̛̳̜̟̠̤͙̮̯̓̈́̀¡̶̢̙̜͙̮͚̳̳̠̻̓?̶̨̫̲̙͍̜͈̗͇̝̍͋̏͆̅̉͗͗͠?̸̝̯͉̘̺͐̄̽̾̾̍̍̀ͅ)̴̧̤̮̅̓͜ͅ , mari kita ikuti bintangnya." . "𝔑𝔢𝔳𝔢𝔯𝔩𝔞𝔫𝔡 𝔦𝔰 𝔥𝔬𝔪𝔢 𝔱𝔬 𝔩𝔬𝔰𝔱 𝔟𝔬𝔶 𝔩𝔦𝔨𝔢 𝔪𝔢" "𝔄𝔫𝔡 𝔩𝔬𝔰𝔱 𝔟𝔬𝔶 𝔩𝔦𝔨𝔢 𝔪𝔢 𝔞𝔯𝔢 𝖋𝖗𝖊𝖊." -Lost boy, Ruth. B. . [ℂ𝔸ℍ𝔸𝕐𝔸 𝔾𝔼𝕄𝕀ℕ𝕋𝔸ℕ𝔾] . Peringatan dan sisanya ada di Prolog. [Why_are_you_asking]
Sepasang Sepatu Tanpa Arah [END] by Fratkn
56 parts Complete
"Lo gak sadar? Kita sama-sama hancur. Gak ada keharmonisan dikeluarga kita. Tapi lo bermimpi buat membangun rumah tangga sama gue? Lo pikir bisa? Lo yakin gak akan buat tuh anak menderita dengan kelakuan kita di masa depan? Lo yakin bisa jadi orang tua yang baik sedangkan darah lo mengalir dari dna seorang yang paling lo benci?!" "Lo mau buat gue mati ngenes kayak almarhumah nyokap lo? Atau mau sama-sama saling selingkuh kayak keluarga gue? JAWAB ZINO!" Kina hanya sekedar mantan kok bagi Zino. Iyakah? Tapi yakin hanya mantan? Memangnya ada mantan cemburu ketika melihat dia bersama yang lain? Ada ya mantan yang masih peduli? Mantan yang justru marah sampai berujung nikah? Nikahnya kepaksa karena situasi. Tapi perasaannya tulus dari hati. Mereka seperti sepasang sepatu yang melalui masalah hidup bersama dan melangkah tanpa arah yang jelas. Berusaha menemukan tempat terbaik sebagai tempat tujuan. Bagaimanakah cara dua broken home yang tak pernah merasakan kehangatan keluarga itu menciptakan sebuah keluarga yang harmonis demi buah hati mereka? Mampukah mereka menjadi orang tua yang baik? Sedangkan dalam hidup mereka sendiri tak pernah menemukan sosok yang bisa dijadikan sebagai panutan hidup. ____ ●Kalimat dalam cerita tidak baku ●Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari ~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAKNYA SETELAH MEMBACA. BERUPA VOTE & KOMEN~ ---- Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk menghibur dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui. ---- PERINGATAN..! CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN..! PLAGIAT HARAP MENJAUH..! ___ Publikasi: 24-09-2023 ____
Satintail by retnogaluh
31 parts Complete
Bisakah aku memohon padamu untuk tidak bertindak selayaknya angin? Jangan seperti angin yang mudah datang dan mudah pergi Karena aku takut seperti ilalang yang hanya bisa melambai saat angin memilih pergi Ilalang yang pasrah menatap kepergian angin Memangnya, apa yang bisa diperbuat ilalang ketika angin mulai beranjak pergi? Ilalang tak melakukan apapun pada angin yang melambai seolah mengatakan, "aku pergi, jangan pernah mengejarku, apalagi menunggu kedatanganku." Namun, ilalang tetap berharap bahwa angin mungkin kembali lagi, entah di angin yang sama atau berbeda Untuk itu aku pun yakin bahwa waktu menyimpan segalanya, sekalipun dia yang akan kembali membawa angin yang sempat pergi Sungguh aku tak ingin seperti ilalang. Karena tanpa sadar, aku hampir seperti itu. Hampir. ==================================== (Note: Cerita ini awalnya berjudul Ilalang, namun berganti judul menjadi Satintail karena adanya perubahan pada isi cerita. Ada beberapa kalimat kasar secara eksplisit dan beberapa adegan yang hanya bisa dibaca untuk usia 16 tahun ke atas.) Copyright © 2015 by retnogaluh Cerita ini di lindungi oleh UU Hak Cipta. CERITA INI HANYA PUBLISH DI WATTPAD PRIBADI SAYA (@retnogaluh) DILARANG KERAS MENYEBARLUASKAN, MENGGANTI NAMA/ISI/JUDUL/APAPUN DALAM CERITA INI TANPA SEIZIN DAN MERUGIKAN PENULIS. APABILA MENEMUKAN CERITA INI/SERUPA SELAIN DI WATTPAD HARAP HUBUNGI PENULIS KARENA SAYA TIDAK AKAN SEGAN UNTUK MENINDAK LANJUTI MASALAH TERSEBUT! [Amazing Cover by @hellamer on Wattpad Cover For You]
NOESIS  by Reisen_San
17 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. [Update setiap Malam] 《DISCLAIMER》 [DON'T COPY PASTE MY STORY!!] *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat * Start = 14 mei 2025 Finish =
You may also like
Slide 1 of 9
FILOSOFI RUMAH cover
ANGKASA cover
Cahaya Gemintang (CH!Indonesia) cover
Sepasang Sepatu Tanpa Arah [END] cover
✔ Cinta Yang Aneh cover
Satintail cover
Istri Sah Ikky [B×B] cover
Self Injury's(complete)✔ cover
NOESIS  cover

FILOSOFI RUMAH

31 parts Complete

Deskripsi Cerita: Di rumah ini, pagi dimulai dengan teriakan Audy yang protes karena Mas Aksara iseng menyembunyikan kaos kaki sebelahnya. Lalu, diikuti dengan Mbak Anin yang sok bijak tapi selalu kena mental karena dua adiknya terlalu absurd. Ibu? Dia sudah kebal dengan kegilaan anak-anaknya, cukup menghela napas dan berharap rumah tidak berubah jadi arena smackdown. Namun, di balik candaan, keisengan, dan suara gaduh setiap hari, ada sesuatu yang lebih dalam-sebuah perjalanan. Tentang keluarga yang sempat goyah tapi kembali kokoh. Tentang tawa yang sempat hilang, lalu ditemukan lagi. Karena meskipun kadang menyebalkan, rumah ini tetaplah rumah, tempat di mana mereka selalu kembali, tidak peduli seberapa jauh kaki melangkah. »»---->☆(ノ◕ヮ◕)ノ*<----«« "Rumah itu bukan cuma tempat kita tidur. Rumah itu tempat kita pulang, meskipun kadang isinya penuh orang ngeselin." -𝐀𝐮𝐝𝐲 𝐒𝐞𝐧𝐚𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚- "Hidup itu nggak selalu adil, tapi selama ada orang yang bisa bikin kita ketawa setelah nangis, berarti kita nggak sendirian." -𝐀𝐤𝐬𝐚𝐫𝐚 𝐃𝐰𝐢 𝐉𝐚𝐠𝐫𝐚𝐭𝐚𝐫𝐚- "Kita nggak bisa menghindari luka, tapi kita bisa memilih untuk tetap berjalan, meski sambil bawa bekasnya." -𝐀𝐧𝐢𝐧𝐝𝐲𝐚 𝐃𝐢𝐲𝐚𝐡 𝐀𝐲𝐮 𝐒𝐚𝐦𝐢𝐫𝐧𝐚𝐭𝐚- 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐛𝐲 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭.