Ambar Larasati, seorang gadis kampung lulusan S1 yang bekerja di balai desa. Sebenarnya ia memiliki keinginan besar untuk menjadi TKW agar hidupnya sejahtera. Namun, niat mulianya tersebut disangkal oleh bapaknya, padahal ia merasa sangat bosan di rumah, dan bapak selalu saja menasihatinya agar mencari lelaki yang kaya untuk dinikahi agar hidup mereka menjadi sejahtera. Sebenarnya bukan hal yang sulit bagi Ambar untuk mendapatkan lelaki berdasarkan kriteria yang bapaknya minta, hanya saja ia enggan untuk memperumit hidupnya yang sudah cukup rumit itu. *** Ambar's POV "Kamu itu kayak nggak punya iman, Mbak!" bentak Bapak. Aku dibentak oleh Bapak karena Bapak terus saja menasihatiku untuk mencari calon suami yang berkecukupan, bahasa kasarnya adalah kaya-tidak miskin. Iya, pemikiran kolot memang hanya berputar di sekitar situ saja. Padahal, laki-laki itu kalau tidak diambil oleh Tuhan, ya diambil oleh wanita lain! Maka dari itu, mau sudah menikah atau belum menikah, mau dapat suami kaya atau suami sederhana, tetap saja perempuan harus mampu untuk berdiri di kakinya sendiri guna menghalau segala resiko yang mungkin saja bisa terjadi. Oh iya, penyebab utama Bapak membentakku adalah karena aku mengatakan bahwa mungkin saja aku tidak akan menikah. Iya, sejujurnya aku enggan untuk menikah karena itu adalah suatu tindakan yang dapat memperumit hidupku yang sudah cukup rumit ini. *** Pesan Author: bagaimanapun kisah hidup Ambar selanjutnya, semoga ia tetap bahagia ❤️ 🏅🏅🏅 #2 husband | 5 Agustus 2022 #2 baby | 10 Agustus 2022 #2 anak | 19 Agustus 2022 #1 fotografer | 25 Agustus 2022 #1 kampung | 16 Maret 2023