aku masih ingat dengan jelas tawa cemohan mereka, hinaan mereka. Aku menyimpan semua luka itu sendiri, menanamkan di sudut paling gelap hingga mekar dengan pekat. "merepotkan kenapa dia di kelompok kita?" "Bagaimana rasanya duduk di tumpukan sampah" "Lihat wajahnya eewwww" "ayahnya tong kosong berbunyi nyaring" "Tidak tau di untung" aku sering bertanya tentang apa kesalahan ku hingga masa kecilku tidak begitu menyenangkan. aku sering meminta agar Tuhan menjadikan aku orang yang kuat tapi aku tetap lemah. meski terlambat Tuhan masih berbaik hati membiarkan aku tumbuh dan mekar tapi 'setiap manusia mempunyai sisi gelap' dan aku menjadi apa yang aku minta menjadi tak tersentuh dan kenangan pahit tersebut menjadi racun yang tidak akan bisa dihilangkan.