"Seperti bintang tidak pernah meninggalkan langit malam, walau langit malam jatuh cinta pada bulan." "Lo masih ingat gue?" Netasha menaikan satu alisnya, "Gue pernah bilang kalo gue amnesia ya?" "Bukannya lo yang amnesia?" tambah Netasha sembari tersenyum kecil. Ariel membulatkan matanya tak percaya, "Misi gue udah selesai," ucap Netasha. Kejadian tentang berbagai tragedi dan insiden yang menimpa keduanya pun terputar kembali bagaikan kaset yang usang. "Sudahi semua ini, Ra," ucap Ariel sedih. Netasha melangkah mendekat, "Masih takut derasnya? Atau sudah sembuh?" "Atau sudah lupa?" Netasha sekarang sudah berdiri tepat di depan cowok itu. "Dia ingat semua dan lo berdua nggak harus berakhir seperti ini, ayo pulang." Tidak. Bukan Netasha atau pun Ariel yang baru saja bicara, suara itu berasal dari orang baru yang baru saja hadir di antara mereka sebagai pahlawan. "Kak Samudra. Tapi kok wajah kakak, itu?"All Rights Reserved
1 part