"Kar.. ini loh sahabat gue yang satu kampus sama lo, Ghaly.. satu fakultas kan kalian.."ujar Lutfan mendekati gue dengan seseorang dibelakangnya. Mata gue membulat melihat orang dibelakangnya. Jantung gue berdebar dan gue merasa kupu-kupu berterbangan diperut. Iya itu Ghaly gak akan pernah gue lupa. Dia kecengan abadi gue semenjak gue maba. Dia Ghaly semakin gagah dengan perawakannya yang tinggi, dan wajahnya masih tampan seperti dulu. Dia tersenyum ke arah gue, dan gue membalas senyum itu. "Hai Kar.. semoga loe masih inget gue.."ujarnya. Damn kenapa harus sekarang sih dia hadir? Di saat gue hampir lupain dia? Dan kenapa dia hadir disaat Lutfan sudah menyatakan peraaannya sama gue? Walau gue belum memberikan jawaban apapun untuk Lutfan.