"gak ada perjuangan yang sia-sia Tian"
"heran gue sama lo,udah di kata-katain tetep aja kek gini,apa emang benar lo emang cewek gak punya harga diri?"
"TIAN,STOP NYEBUTIN KATA ITU LAGI"teriak fina
"haha,emang benerkan,kalo lo emang gak punya harga diri"dengan santainya Tian mengucapkan itu lagi
"Tian kenapa kamu benci banget sama aku?"tanya Fina dengan suara yang lirih
"karena gue gak suka sama cewek MURAHAN"jawab Tian dengan penuh penekanan di kata terakhir,yang membuat Fina menjatuhkan air matanya lagi
"TIAN,AKU BUKAN CEWEK MURAHAN, AKU JUGA PUNYA HARGA DIRI,APA SALAH AKU SUKA SAMA KAMU?,APA SALAH AKU BERJUANG BUAT DAPETIN KAMU?,APA SALAH KALO CEWEK YANG BERJUANG?"teriak Fina dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.
"JELAS SALAH,KARENA PERJUANGAN LO BUAT ORANG YANG SAMA SEKALI GAK PEDULI SAMA LO"bentak Tian
"TAPI BISAKAN GAK USAH BILANG AKU CEWEK MURAHAN"
Boylove.
/Dalam sekejap, hidup seorang pemuda berusia 19 tahun berubah total. Jiwanya terlempar ke tubuh seorang bayi yang bahkan tak memiliki identitas.
Bayi itu ditinggalkan begitu saja oleh seorang wanita muda di depan rumah mewah di sebuah desa sunyi. Tangisnya yang memilukan menjadi satu-satunya cara untuk menarik perhatian penghuni rumah tersebut.
Namun, apakah tangisan itu akan membawanya menuju kehidupan yang lebih baik? Ataukah hanya menjadi awal dari penderitaan panjang di dunia yang tidak dikenalnya?/
---
*cerita pertama*
/jika ada kesamaan itu tidak sengaja dan tidak tau, riil hasil dari otak/
Update gak tentu, tergantung mood