Asmara Anucara [Huang Renjun]
  • Reads 248
  • Votes 27
  • Parts 13
  • Reads 248
  • Votes 27
  • Parts 13
Ongoing, First published Feb 09, 2022
[Fanfiction, Alternative Universe, On Going]

______________________________________________
Asmara dan Anucara diambil dari bahasa sanskerta;
Asmara berarti Cinta dan Anucara sendiri berarti label sahabat yang diberikan untuk laki-laki.
______________________________________________

Renjana pernah bilang, kita itu teman atau mungkin juga sahabat.
Tapi kata Haechan, tak ada pertemanan antara laki-laki dan perempuan.
Kata Haechan, aku dan Renjana itu bukan teman.
Kata Haechan, tak ada teman yang posesif.
Kata Haechan, tak ada teman yang cemburu.
Kata Haechan, tak ada teman yang saling memberi afeksi berlebihan.

Intinya, tak ada teman yang sepertiku dan Renjana.


copyright © 2022 by anisasholihahs
All Rights Reserved
Sign up to add Asmara Anucara [Huang Renjun] to your library and receive updates
or
#499ffnct
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
Stars Behind the Darkness (End) cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

55 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.