Seorang pemuda dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya itu memelankan laju kendaraannya saat ia melihat seorang gadis tengah berdiri di seberang jalan tidak jauh darinya. Ponsel yang berada di sebelah telinganya menandakan ia tengah menghubungi seseorang . Saat jarak semakin dekat, samar-samar ia mendengar suara gadis itu. "Udah dimana?" Entah balasan apa yang didapatkannya hingga ia terlihat kesal. "Iya buruan!" Ia bisa melihat dengan jelas kekesalan yang terpatri diwajahnya. Ketika motor yang ia kendarai berada tepat dihadapan gadis itu, tiba-tiba pandangan mereka bertemu. Sejenak ia terpesona dengan gadis itu. Mata bulat dengan bibir yang masih mengerucut menjadi hal pertama yang ia lihat. Tak sampai dua menit, pandangan mereka terputus ketika gadis itu di sibukkan kembali dengan dering di ponselnya. Alih-alih memandang lebih lama, ia memilih kembali fokus pada jalanan yang ada didepannya. Namun itu tak berlangsung lama, karena tiba-tiba pikirannya kembali kepada gadis yang beberapa menit lalu ia jumpai. Sepertinya ia cukup familiar dengan wajahnya. Tapi siapa dia? Apakah sebelum ini mereka pernah bertemu? Ia menggelengkan kepala saat pemikiran konyol itu melintas begitu saja dikepalanya. Mana mungkin dia pernah melihat gadis manis seperti dia. Gadis manis? Tunggu...tunggu... Ah sekarang dirinya ingat dengannya. Tidak salah lagi. Dia adalah seseorang yang bertahun-tahun lalu menjadi cinta pertamanya ketika usianya bahkan belum genap tiga belas tahun. Ia bahkan tak membutuhkan waktu yang lama untuk mengingatnya. Namun untuk bertemu kembali dengannya, ia harus menunggu waktu hingga 5 tahun lamanya yang merubah hidupnya. Ia berjanji suatu saat ia akan mengajak gadis itu berkenalan. Namun kebahagiaan yang tengah ia rasakan itu tak berlangsung lama. Tepatnya ketika sebuah notifikasi muncul di ponsel pintar miliknya. From: Viola💕 Sayang. Jadi jemput kan?All Rights Reserved