Mata hitam-nya menangkap sosok seorang Gadis muda di ujung jalan, yang membuat bibirnya menyunggingkan senyum kecil.
Tawa kecil terdengar dijalan itu.
Demi kepuasan, kekayaan, kecantikan, reputasi, status, saya dapat menggunakan semuanya, dan saya juga dapat membuangnya dengan mudah! untuk kepuasan, rasa takut tidak bisa menghentikan saya, Aku akan terus maju tanpa henti! untuk kepuasan, kemalasan tidak akan menghentikan saya, saya tidak akan pernah mengendur bahkan untuk sesaat! untuk kepuasan, rasa sakit tidak dapat menghentikan saya, Dewa dan Iblis tidak dapat menghentikan saya, bahkan langit dan bumi tidak dapat menghentikan saya!
Saat ia menegaskan keyakinannya, mata hitam menakutkan-nya tampak terbakar dengan Api setan merah.
Ho-ho-ho.
Menyipitkan mata, dia sudah mengunci target-nya kali ini.
Hanya Tuhan, Diri nya, dan Iblis lah yang tau apa yang direcanakan otak kejam nya kali ini.
Tampilan mengerikan. Iblis menyerupai Manusia, telah merencanakan jalan nya!.
Embun merasa dunia yang ia tempati
sangat aneh, karena di dunia ini ia merasa jika dirinya sangat transparan apalagi saat ada kedua kakaknya yaitu Sky dan Awan.
Kehadirannya serasa tidak ada begitu saja. Embun merasa dirinya seperti toping bumi, sepele dan mudah terlupakan. Di dunia yang ia huni, ia hanyalah pelengkap eksentitas dunia, kehadirannya tak begitu berarti.
Hingga suatu hari ia membaca novel di web gelap. Baru saat itulah ia sadar bahwa dunianya ini hanyalah sebuah novel remaja murah yang klise berjudul "Bunga Liar di Taman Berpagar" dan ia hanyalah sebagai figuran.
Embun tidak menolak ia juga tidak mencoba mengubah hidupnya, karna ia tahu jika ia mengusik sebuah plot maka ia akan terkena dampak besar bahkan bisa saja mengancam keberadaanya.
Namun akankah dia akan tetap diam jika sudah di sudutkan situasi ?