Ia hanya gemar membaca novel. Tak lebih. Kehidupan sekolahnya biasa saja, tak ada yang istimewa. Kegiatan sepulang sekolah pun hanya mampir ke sebuah panti asuhan bersama sahabatnya untuk bercerita dan bermain hingga lelah. Otaknya biasa saja, bukan si jenius, ataupun si bodoh.
Kehidupan keluarganya juga berkecukupan dan harmonis, dengan seorang kakak yg selalu saja ia ajak untuk bertengkar. Arum suka kehidupannya yang sekarang. Walau terkesan stagnan, tanpa dinamika yang berarti.
Tapi tak ada yang tahu rencana Tuhan. Sebagai manusia, kita harus siap sedia atas apapun yg terjadi kedepan. Begitupula dengan hal yang tidak masuk akal menimpa dirinya sekarang. Tiba tiba dirinya sudah berada di suatu tempat yang ia tak tahu dimana keberadaannya.
"Dewi Galuh, bangunlah.. ini sudah pagi"
Yah sial sekali memang. Dirinya terjebak di sebuah cerita rakyat yang berjudul "Keong Mas" dengan peran antagonis. Ya Tuhan, apa yang harus dia lakukan?
"Tenang saja, diri mu hanya perlu tenang, rileks, lalu tidur. Ini hanya sleep paralysis. Bunga tidur.."
Tapi sayang, ketika tidur dan membuka mata sekali lagi, ia terkesiap mendapatkan fakta bahwa ini bukanlah mimpi.
****
Halo guyss, ini adalah cerita pertama di tahun ini. Jadi cerita ini terinspirasi dari Keong Mas. Mungkin ada beberapa bagian yang aku modifikasi demi kepentingan cerita.
Semoga sukaa..
Jangan lupaa like dan komentarnya yaah :D
Asher Callova seharusnya sudah mati dalam kecelakaan itu. Namun, saat membuka mata, ia bukan lagi dirinya-melainkan Asher Dominic, antagonis dalam sebuah novel yang pernah ia baca.
"Ini... bukan aku?"
Di dunia ini, Asher Dominic dikenal sebagai pria kejam yang selalu membully protagonis cewek, terobsesi mendapatkan perhatian keluarganya yang lebih menyayangi gadis itu. Dan sesuai alur cerita, dia akan berakhir tragis.
Tapi Asher Callova menolak menerima takdir itu.
"Kalau aku sudah diberi kesempatan kedua... maka aku akan menulis ulang ceritaku sendiri."
Dengan kecerdasan dan sisi manipulatifnya, ia bertekad mengubah segalanya bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk membalikkan keadaan dan mengendalikan nasibnya sendiri.