Mas Yoshua merupakan pria lembut dan baik hati. Aku sangat beruntung bisa terpilih menjadi pendamping hidupnya di saat banyak sekali perempuan di luar sana yang mendambakan sosok pria seperti dirinya. Tampan, muda, seorang pengusaha sukses, wanita mana yang tidak menginginkan sosok sempurna seperti itu? Namun, tampaknya benar apa yang dikatakan orang, bahwa manusia itu pada dasarnya serakah, tak pernah puas, dan selalu menuntut lebih banyak.
Ya, pada kenyataannya itu terjadi padaku. Tidak hanya Mas Yoshua, bahkan aku terjerat oleh pesona adik kandungnya, Kenzo. Sosok laki-laki yang nyaris bertolak belakang dengan Mas Yoshua dalam segi karakter. Kenzo merupakan sosok yang cenderung pendiam, tapi entah mengapa tatapan matanya selalu berhasil membuatku tak berkutik. Ayolah, dia hanyalah seorang bocah SMA yang masih berusia belasan tahun. Mana mungkin aku tergoda pada sosok ingusan begitu? Tapi tidak, bocah yang kukira masih polos dan ingusan, nyatanya jauh lebih berbahaya dari perkiraanku.
"Kak, boleh minta tolong?" Sepasang hazel pekat itu menatap lekat padaku, "Ada yang butuh ditenangin di bawah sana. Kakak bisa kan bantu tenangin?"
Dan sialnya, hanya dengan senyuman tipis yang nyaris jarang ditunjukkannya pada siapapun, nyatanya berhasil membuatku mengangguk dengan bodohnya dan bersedia menuruti keinginannya begitu saja.
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏