Romansa cinta anak SMA,tidak asing lagi cerita-cerita romansa yang kita dengarkan dari kisah anak-anak SMA,namun dari cerita-cerita tersebut memiliki berbagai cerita yang unik,sama seperti halnya cerita fiksi kali ini.Cerita ini berwal waktu masih duduk di bangku kelas 3 SMA dengan mengulik tokoh utama wanita yang bernama Dea,nama tiga huruf nggak ada istimewa-istimewanya layaknya orangya,tidak begitu cantik,mungkin untuk penilaian wajahnya 5/10,tapi itu hanya kekurangannya,untuk kelebihannya hampir tidak ada.Di bangku SMA pun ia selalu peringkat 15,16,17,dari 25 siswa,tidak memiliki skill sama sekali,agak berbeda bukan dengan lawan jenisnya yang ia sukai sejak duduk di bangku SMP,namanya Kevin Devano Arya,seperti namanya sendiri yang menarik,layaknya wajah orangnya,mungkin untuk penilaian wajahnya 11/10,terlalu perfect,siapa sih yang nggak tau Devan,laki-laki tampan,cool,tapi terkadang pendiam dan terkadang usil,bahkan sering kena sanksi guru karena sikapnya,you know lah seperti pribahasa diam-diam menghanyutkan.Devan diam aja terkenal,sedangkan Dea diam aja dilupakan,pasti nggak ada yang kenal satu angkatan sama Dea.Gadis itu ternyata diam-diam suka melihat tingkah laku Devan,yang terkadang usil,pendiam,dan hal yang paling ia suka Devan termasuk cowok yang cuwek,belum pernah terdengar rumor bahwa dia pernah pacaran.Devan sekali pun tidak pernah melirik dea,apa mungkin malas?,atau mukanya nggak menarik?.Akankah Devan tau dea?,atau melirik wajah Dea?,atau bahkan lebih dari itu?.
(Salam hangat dari penulis,terimakasih telah mengunjungi,teruslah berkarya,karena KARYA MU LUAR BIASA)
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan