" Waktumu 5 bulan, selama itu silahkan nikmati hidupmu sebelum kamu merangkak pergi dari hidupku"
Ana terdiam, kembali menunduk. Ia sudah menyangka jika ini pasti terjadi. Lelaki itu tidak mungkin bisa menerimanya begitu saja. Tetapi mengapa sayatan didalam sana masih juga terasa ketika mendengar pengusiran secara tidak langsung itu.
" Gunakan ATM itu untuk memenuhi apapun yang kamu inginkan. Kamu pasti perlu merayakan keberhasilanmu. Jangan khawatir, kartu itu tidak akan kehabisan isi hanya untuk memenuhi kebutuhanmu" kata Raga
Ana menelan Saliva dengan kasar, tenggorokannya terasa dicekik oleh tangan tak kasat mata.
" Kamu juga boleh tinggal disini sebelum waktumu habis dan aku akan mengusirmu"
Ana menggenggam erat tali tas ditangan untuk menyalurkan kesakitanya.
" Beberapa bulan lagi aku wisuda, setelah itu aku akan menikahi kekasihku...
Raga menghentikan kalimatnya ketika Ana mengangkat wajah dan pandangan mereka kembali bertemu. Tentu saja gadis itu terkejut dengan kalimatnya, tetapi dia hanya bungkam tidak mencoba untuk menyela ucapannya.
" Pastikan... saat itu tiba kamu sudah menghilang dari hidupku, tidak perlu lagi mengacaukan apapun yang akan kembali aku tata. Tempatmu bukan disini, kekasihku lah pemilik sesungguhnya, Kamu hanya dipinjamkan sebentar karena kekonyolan orang tuaku"
Raga terdiam sebentar, menghela nafas berulang kali ketika entah karena apa sesak itu terus menerus menyerangnya.
" Kebersamaan ini tidak lebih dari sebuah paksaan. Jadi, aku akan melepaskan ketika waktunya sudah tiba. Aku akan menceraikan mu.."
" Aku harap... saat itu kamu tidak akan membuatku kesulitan lagi, dan ketika saat itu tiba, mari berpisah dengan benar, saling meninggalkan dan melupakan. Kamu bisa mencari kebahagiaanmu tanpa harus melibatkan aku didalamnya dan aku juga akan menjemput kebahagiaanku dengan kekasihku" tegas raga
Dibalik tundukannya, Air mata itu akhirnya terjatuh juga, cukup menggambarkan seberapa kuat kesakitan yang ia terima.
Siapa yang tak membenci pengkhianatan? Lima tahun yang berujung duka nyatanya mengundang dendam. Memilih 'terlahir kembali' sebagai playboy, Drian menikmati kesehariannya dalam mencari mangsa.
Sampai suatu hari, rasa segan untuk mendekat tiba-tiba muncul setelah dirinya mengenal Tania, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual sekaligus pecinta dessert yang tidak menyukai keramaian. Aneh, bagaimana bisa Drian meloloskan Tania dari daftar incarannya?
Apakah Tania memang beruntung? Atau, mungkin, ada alasan khusus di balik pengecualian yang disengaja tersebut?
🪐 Aku Sandaranmu diikutsertakan dalam event GMG Writers 2022 yang berlangsung selama 90 hari. Enjoy, guys! Happy Reading 🪐