Ambivalence atau memiliki perasaan campur aduk tentang sesuatu atau seseorang. Sama hal nya dengan Hagiel Senandika yang tanpa sengaja telah menyukai gadis periang seperti Jisara Trafay. Perasaannya campur aduk saat berada di dekat gadis itu, jantungnya juga berdebar membuktikan bahwa dirinya benar-benar jatuh cinta dengan gadis itu. Namun Hagiel si cowok super kaku itu terlalu lemah untuk mengungkapkan perasaannya. Dia tidak berani untuk mengatakan pada Jisa bahwa ia menyukainya. "Jisa, gue mau ngomong sesuatu," ucap Hagiel dengan jantung yang berdebar. "Ngomong apa, Kak?" tanya Jisa menoleh membuat mereka berdua saling menukar pandang. Hagiel mengepalkan tangannya, seolah menahan detak jantungnya yang semakin berdebar karena gadis itu malah menatapnya. "Nggak jadi!" ucapnya lalu pergi begitu saja menyisakan Jisa yang kebingungan. Selalu seperti itu, Hagiel tidak pernah menyelesaikan ucapannya. Lidahnya terlalu kaku untuk sekedar mengungkapkan perasaannya. Apakah nantinya Hagiel akan berhasil mengungkapkan perasaannya pada Jisa, gadis yang ia sukai? atau bahkan sebaliknya? Cerita ini mengandung beberapa kata-kata kasar, dimohon bijak dalam membaca!All Rights Reserved
1 part