Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama naura yang acuh, angkuh bahkan tidak tersentuh. Pada kenyataannya, sikap angkuh yang muncul adalah bentuk pertahanan dirinya untuk menutupi segala kehancuran rasa. Psikologisnya tentu sangat tidak baik, untunglah dia masih sanggup bertahan ditengah kondisinya yang sudah berulang kali ingin menyerah saja pada dunia. Dibalik dinginnya sikap, dia hanya tidak mampu mengungkapkan apa yang sebenarnya ingin dia katakan, ia tidak terbiasa mengeluarkan apa yang ingin dia bicarakan selain diam dan menerima keadaan. Naura, krisis kepercayaan diri, dia hanya memiliki satu sahabat perempuan dan satu sahabat laki-laki, keduanya teman sejak kecil namun kedua temannya ini tidak saling mengenal satu sama lain, bahkan berteman sejak kecil tidak bisa membuat seorang naura mau mengungkapkan apa yang ingin dia katakan, hingga pada akhirnya ia tersadar satu hal, dia memiliki rasa yang lebih pada teman kecilnya yang menjadikan keduanya krisis jati diri, keduanya dipertemukan kembali disaat remaja dan disaat yang tidak tepat karena bertemu disaat keduanya membawa trauma hebat dari masa lalu yang hingga sampai saat ini belum menemukan benang merahnya. Keduanya saling suka, namun pada kenyataan, ada tembok bernama trauma yang menghalangi keduanya... mau tidak mau, mereka harus mundur hingga takdir mempertemukan mereka kembali di saat yang sudah baik menurut semesta.
Di dalam perjalanan mencari jati diri ini, naura menemukan suatu pertanyaan yang terlintas, " Tuhan sebenarnya ingin dia jatuh cinta atau bangun dari mimpi buruk tak berujung yang sedang ia jalani saat ini? ".
"Berani main-main sama gue iya? Gimana kalau gue ajak lo main bareng diranjang, hm? " ucap kilian sambil menujukan smirk nya.
Sontak hal tersebut membuat gadis dihadapan nya itu takut.
Hanya khayalan semata!