Secercah Harapan Dan Cinta
  • Reads 17,481
  • Votes 2,660
  • Parts 79
  • Reads 17,481
  • Votes 2,660
  • Parts 79
Ongoing, First published Feb 18, 2022
INI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. 

  
Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan sebuah titik temu perjuangannya selama ini. Seperti harumnya bunga, meski harus menyitari setiap pergantian waktu. Harapan itu akan tetap selalu ada pada cahaya matanya. 
   
Mengenal jati diri yang sesungguhnya, lantas ujian itu memang tidak akan pernah berakhir dalam kehidupan. Namun kini, gadis itu telah tumbuh menjadi emas, kilauannya tak serta-merta musnah dari kerikil perjalanan menuju harapan tersebut.
  
Apakah ia berhasil menemukan harapan tersebut? Atau hanya pelampiasan dari luka masa lalu?


     Bagaimana kisah perjuangan Ratih mencari orang tua, apakah ia akan bahagia atau mungkin akan ada kegelapan? 

   Bagaimana kisah cinta Ratih siapakah yang akan mendapatkan hati Ratih apakah Habib Raihan atau mungkin Gus Ikhsan? 

  Mungkin  ... tidak ke duanya? Baca sampai habis 

    Cerita ini lebih dominan percintaan!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Secercah Harapan Dan Cinta to your library and receive updates
or
#210cintadalamdiam
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Mutiaraku cover
Assalamualaikum Aqis✔ [REVISI] cover
Habibi & Habibah cover
Partikel Badai Mars (Tamat) cover
Dark Love cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
Bidadari Hati Untuk Adnan (SELESAI) cover
Rafiq Aljinah [TELAH TERBIT] cover
Assalamualaikum cinta (END) cover
Assalamualaikum, Hana! [TAMAT] cover

Mutiaraku

28 parts Ongoing

"Gus, lepaskan hijab saya. Gus Nial tidak seharusnya di sini. Tugas Gus Nial sekarang adalah menyalami tamu dan tersenyum bersama dengan Neng Marwa. Bukan ke sini, hanya sebab menenangkan SAYA!" Mutiara menekankan kata "SAYA" diakhir ucapnya. "Kamu bahagia?" pertanyaan Gus Nial langsung direspon senyuman oleh Mutiara. "Sejak kapan saya sedih? Sejak kapan saya tidak rela? Sejak kapan saya tidak ikhlas? Saya sangat bahagia melihat Pernikahan Gus Nial dengan Neng Marwa," tutur Mutiara dengan membendung air mata yang hampir tumpah. "Kamu tidak mencintai saya?" "TIDAK!" "Kamu tidak punya perasaan sama saya?" "TIDAK!" "Kamu benar-benar rela?" "IYA!" "Saya mau pergi, Assalamualaikum," salam Mutiara lalu pergi meninggalkan Gus Nial sendiri. "Mutiara, tidak akan pernah menjadi Mutiaraku," lirih Gus Nial. ••• "Ternyata, pura-pura bahagia itu sakit, ya. Ternyata, pura-pura ikhlas itu berat, ya. Ternyata, pura-pura rela itu nyeri, ya." Mutiara menyipitkan matanya. ••• Ini cerita keduaku setelah selesai nulis Mahkota Impian Santri. Let reading. Be enjoy ya. Story by Lailiintan_ Started : 09 Agustus 2021 Finished :