Aku tak tahu ini cerita tentang apa. Aku hanya ingin bernostalgia dengan semua yang pernah ada, dengan sosok dirinya, canda tawanya juga hari bersamanya. Dia berhasil meluluh lantahkan semua tentang aku, egoku, idealismeku bahkan standardku pun luluh dengan segala bentuk rayu. Aku yakin kamu juga pernah sepertiku, tak menyangka akan jatuh cinta pada sosok yang bahkan sejak pertama tak masuk kriteria. Memporak porandakan semua benteng pertahananmu, mengukur jalan kota bersamamu, mungkin pada akhirnya membuat jatuh air matamu. Aku tidak bermaksud membuatmu baper, tapi paling tidak dari sosoknya kamu bisa belajar untuk menaklukkan hati. Dia memiliki strategi sendiri yang datang dan pergi tanpa permisi. Mungkin itu salah satu yang ku kagumi. Aku yakin diriku tak sendiri, diantara kalian pasti pernah menaruh hati pada sosok yang dikagumi. Jika kita sehati, mari melakukan fantasi dengan cerita ini. Jika harus tersenyum, maka lepaskan bibir manismu. Namun jika harus menangis, pastikan tidak kau tepis. Bersamanya, di Yogyakarta menumbuhkan rasa, merangkai cerita dan melewati senja. Dia pun pernah berkata di atas bianglala "Jika suatu saat kita menjadi masa lalu, biarkan kenangan saja yang terjaga, kita akan menua dan jadi pelupa. Tapi kenangan kita tak mungkin menjadi kenangan mereka. Itu akan tetap ada hingga kita tiada." [ Presented by Pena Tenggara ]
15 parts