Aku masih selembut sutra sebelum mengetahui Papaku cheating dengan guru matematika yang kemudian akan kupanggil Maung peliharaan Papa. Hingga suatu hari, aku mendengar sesuatu. Terkait kehamilan Bu Marsya, si guru matematika.
"Jadi, Bu Marsya benar-benar hamil?" desisku marah.
"Kamu masih di sini?" Adiknya, Kak Anggi, terlihat sangat gugup.
"Emang kenapa kalau saya masih di sini?" tantangku. "Saya gak boleh tahu?"
Bu Marsya mundur saat melihat aku mulai marah. Anak perempuan mana yang bisa tertawa gembira mendengar kehadiran calon adik dari rahim orang lain? Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Rasanya berat menerima kenyataan keluargaku hancur berantakan, tapi apakah aku salah jika bermimpi semua masih bisa diperbaiki? Sekalipun telah retak di berbagai sisi? Apakah sebagai anak, aku memiliki kemampuan untuk memaafkan dan merekatkan kembali pecahan beling itu?
Batinku terus bertanya, dan tak kunjung menemukan jawabannya.
Rank :
5 #truestory - 20 Nov 2023
Start : 24 Juli
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-