***
Sebagai seseorang dari keluarga terhormat, setiap tindakan Isyana diatur untuk menjadi sempurna.
Sayangnya prinsip dan nilai-nilainya sangat berbeda.
Mengabaikan tanggapan orang lain, dirinya memilih untuk menempuh jalan hidup dan nilai-nilainya sendiri.
Suatu hari, dia bertemu dengan seorang pria yang memiliki prinsip dan nilai-nilai yang sama.
Raynar Adiwilaga Mahasura, satu-satunya tuan muda keluarga bangsawan tertinggi Mahasura dan jenderal muda dari pasukan Sura yang terkenal.
Dikatakan bahwa status dan kekuatannya setara dengan raja.
Bagi orang lain, dia memiliki sifat angkuh dan sombong, bertempramen kejam dan dingin.
Tapi dihadapan Isyana dia adalah sosok yang berhati lembut dan sangat suka memanjakan.
Ketika Isyana tidak sengaja memecahkan porselen yang antik dan langka koleksi milik kepala keluarga bangsawan Mahasura, pria itu dengan tenang menatap ayahnya yang terlihat marah dan berkata,
"Ini hanya sebuah benda. Jangan berlebihan dan membuatnya takut"
Ketika Isyana tidak sengaja memanah kuda milik putra mahkota, pria itu menemui putra mahkota dan berkata dengan nada mengancam,
"Jika kau masih menginginkan posisimu sebagai putra mahkota, jangan berani menyalahkannya"
Ketika Isyana dengan kasar menolak perintah tertulis dari raja, pria itu memasuki istana menghadap sang raja dan dengan dingin berkata,
"Yang mulia tidak bisa menghukumnya"
Tapi ketika gadis itu dengan angkuh memerintah dia sesuka hati, dengan senyum lembut di wajahnya, pria itu mengelus rambut Isyana dan berkata dengan nada memanjakan,
"Apapun untuk ratuku!"
Kemudian tiba-tiba tragedi besar menimpa Isyana dan itu mempengaruhi hubungan mereka
Segalanya kemudian berubah ..
***