Story cover for PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN by Puspa_Seruni
PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN
  • WpView
    Reads 1,851
  • WpVote
    Votes 224
  • WpPart
    Parts 54
  • WpView
    Reads 1,851
  • WpVote
    Votes 224
  • WpPart
    Parts 54
Complete, First published Feb 21, 2022
Mature
Semua orang menunggu dengan dada berdegup kencang. Kabar yang berembus sejak semalam tentang badai yang mengamuk di tengah lautan, membuat masyarakat pesisir pantai dilanda kecemasan. Begitu juga dengan Sekar, anak perempuan Haji Zainal juragan kapal, dirundung kegelisahan. Ia tak bisa nyenyak tidur semalam, pikirannya terus saja melayang pada Azzam yang terombang-ambing di atas kapal.

Saat mentari belum sepenuhnya terjaga, Sekar berlari menuju dermaga. Kakinya melangkah cepat. Gerimis dari sisa hujan semalam tak dihiraukannya. Panggilan Haji Zainal juga tak digubrisnya. Pelabuhan telah ramai orang menunggu dalam diam. Semua mata memandang ke arah lautan dengan tatap penuh pengharapan.

"Cuaca sedang tidak bagus, Bang. Angin barat mulai datang."

Sekar menjawab sambil merunduk saat Azzam berpamitan di halaman belakang. Azzam yang kala itu harus mengambil jaring di gudang belakang, tanpa sengaja bertemu dengan Sekar.

"Doakan saja Abang, ya. Insya Allah tidak ada apapun yang akan terjadi."

Suara Azzam bagai obat penenang bagi Sekar, gadis itu mengangguk perlahan. Ikhlas melepas kekasihnya pergi berlayar ke tengah lautan.

Sekar sudah merapal doa sepanjang siang, bahkan hingga malam. Apalagi ketika hujan deras mulai turun disertai angin kencang, Sekar tak henti memutar biji tasbihnya, mendoakan sosok lelaki yang ia harap kelak menjadi imam dalam hidupnya.

Sekar mengusap matanya yang basah. Matahari telah sepenuhnya menampakkan diri, membelai kulit Sekar yang mulai kemerahan. Banyak kapal yang sudah bersandar, tetapi kapal yang dinaiki Azzam belum keliatan ujung haluannya.

Seseorang menepuk bahunya, ia menoleh. Haji Zainal telah berdiri di belakang Sekar menyusulnya.

"Ayo, pulang, Nduk. Apa yang kau cemaskan?"

Sekar tidak menjawab ajakan bapaknya, matanya tetap awas mengamati satu persatu perahu yang mulai menurunkan jangkarnya. Semua orang tersenyum penuh kelegaan, kecuali dirinya yang masih termangu di ujung dermaga menunggu kepulangan Azzam.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add PEREMPUAN YANG MENCINTAI HUJAN to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
She Is not Cleopatra by Es_salju
60 parts Complete
"Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, kalbu seorang pencinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya."-Rumi ----- "Tuhan sedang menarikmu menuju apa yang menjadi rencana-Nya," ucapan itu membuat hatiku bergetar. Aku menatap mata coklat gelapnya sembari menahan perihnya darah segar yang mengalir di lengan kananku. Napasku tercegat saat aku menatap hanya debu dan pasir yang betebaran menutup arah penglihatanku. "apa kita bisa kembali?" tanyaku. Mata Zaidan menampakkan kilauan harapan seakan mengatakan "percayalah Tuhan akan mengirimkan seorang malaikat tanpa sayap untuk menolong kita" secara tersirat. Lantas ia mengangguk yakin menatapku. Aku terdiam saat suara itu terdengar jelas di telingaku, "طبيبة" teriakan itu menggema diantara puing-puing bangunan yang begitu memiluhkan. "Aisyah," panggilku memastikan. "ZHAFIRA!!! ZAIDAN!!!" "itu suara Yusuf," gumam Zaidan yang kubenarkan. "begitu dekat untuk meyakinkan hatimu akan bertahan kepada siapa." Aku terdiam tak menanggapi ucapan pria tampan ini. Hatiku kembali diragukan oleh perasaan cinta dan kekaguman pada makhluk-Nya. Ternyata benar apa kata Zaidan, bahwa Tuhan sedang menarikku menuju apa yang direncanakan-Nya. Dan kini adalah waktuku untuk menerima rencana itu dan memutuskan kemana hatiku akan berlabuh. ----- "Teruntuk dia yang ada dalam gemuruh porak porandanya padang pasir dan kisahnya, teruntuk seseorang yang melabuhkan perasaan dan melangitkan doanya dalam sebuah peradaban bumi para nabi. Aku hanyalah seseorang yang berusaha menjadi Kartini untuk menegakkan keadilan bagi perempuan dan menjunjung tinggi kedamaian di dunia. Aku tak memiliki banyak kekuasaan, karena aku bukan termasuk sederet perempuan sempurna Mesir dengan segala pesonanya. Aku bukan Cleopatra." -Zhafira Aisyah Farida-
TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM  by FajarMunazat
44 parts Complete
[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA] 𝙆𝙤𝙣𝙨𝙚𝙠𝙪𝙚𝙣𝙨𝙞 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙝𝙖𝙢 𝙖𝙜𝙖𝙢𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙧𝙖𝙮𝙪 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙛𝙨𝙪𝙣𝙮𝙖, 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙏𝙪𝙝𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖. ❝𝐼𝓏𝒾𝓃𝓀𝒶𝓃𝓀𝓊 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝓂𝑒𝓃𝒿𝒶𝒹𝒾 𝒾𝓂𝒶𝓂 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝒽𝒾𝒹𝓊𝓅𝓂𝓊 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝒷𝒾𝓈𝒶 𝓂𝑒𝓂𝒷𝒶𝒽𝒶𝑔𝒾𝒶𝓀𝒶𝓃𝓂𝓊 𝒹𝒾 𝒹𝓊𝓃𝒾𝒶 𝓂𝒶𝓊𝓅𝓊𝓃 𝒹𝒾 𝒶𝓀𝒽𝒾𝓇𝒶𝓉 𝓃𝒶𝓃𝓉𝒾.❞ -𝐹𝒶𝓇𝑒𝓁 𝒩𝓊𝑔𝓇𝒶𝒽𝒶 ••• ❝𝒫𝑒𝓇𝒿𝓊𝒶𝓃𝑔𝓀𝒶𝓃𝓀𝓊 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓈𝑒𝓅𝑒𝓇𝓉𝒾𝑔𝒶 𝓂𝒶𝓁𝒶𝓂𝓂𝓊. 𝑀𝒶𝓀𝒶 𝐼𝓃 𝒮𝓎𝒶𝒶 𝒜𝓁𝓁𝒶𝒽, 𝒜𝓁𝓁𝒶𝒽 𝒶𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓂𝓅𝑒𝓇𝓂𝓊𝒹𝒶𝒽 𝓀𝒾𝓉𝒶 𝓊𝓃𝓉𝓊𝓀 𝒷𝑒𝓇𝓈𝒶𝓂𝒶 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝒾𝓀𝒶𝓉𝒶𝓃 𝓎𝒶𝓃𝑔 𝒽𝒶𝓁𝒶𝓁.❞ -𝐹𝒶𝓇𝒾𝒹𝒶 𝒩𝓊𝓇𝓈𝓎𝒾𝒻𝒶 ••• ❝𝒜𝓀𝒶𝓃 𝒶𝓀𝓊 𝒷𝓊𝓀𝓉𝒾𝓀𝒶𝓃 𝓀𝒶𝓁𝒶𝓊 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶𝓀𝓊 𝒾𝓉𝓊 𝒷𝓊𝓀𝒶𝓃 𝓅𝑒𝓇𝓂𝒶𝒾𝓃𝒶𝓃, 𝓂𝑒𝓁𝒶𝒾𝓃𝓀𝒶𝓃 𝓂𝑒𝓂𝒾𝓁𝒾𝓀𝒾 𝓉𝓊𝒿𝓊𝒶𝓃 𝓈𝒶𝓂𝓅𝒶𝒾 𝓀𝑒 𝓅𝑒𝓁𝒶𝓂𝒾𝓃𝒶𝓃.❞ -𝒜𝓁𝒹𝒾 𝒫𝓇𝒶𝓉𝒶𝓂𝒶 Sudah terpampang jelas hubungan mereka bertiga sangatlah rumit. Untuk mendapatkan seseorang yang mereka cintai, mereka bukan sekedar berjuang mendapatkan hati seseorang yang dicintainya melainkan harus mendapatkan hati sang Rab nya
Imam dari Sepertiga Malam by Wafiq_Hawa26
59 parts Complete
[Bila Berkenan Follow Dulu Ya Sebelum Membaca] Romance-Spiritual . . Gadis berparas ayu dengan senyum yang selalu merekah bak matahari, ya dia adalah syanum wardatul arsy. gadis yang memiliki kisah cinta dalam diam di masa Smanya. terungkapnya rasa membuat keduanya saling mengikat janji dan meyakininya sebagai tauhid cinta keduanya. Rasa yang tumbuh di antara keduanya itu semakin membelenggu seakan tak bisa dilepaskan lagi, tanpa sadar waktu terus membawa mereka ke dalam arus yang semakin deras hingga menghanyutkan keduanya dan lalai akan ketetapan sang pemilik cinta. Sakitnya penghianatan membuat syanum tersadar betapa lalainya dia selama ini dgn tertatih ia berusaha bangkit dan kembali kepangkuan sang pemilik cinta. "Syan! Saya masih cinta sama kamu," ucap laki-laki itu tanpa basa-basi lagi. Seketika jantung Syanum kembali berpacu. Dadanya terasa sesak, wajah gugup sudah tak bisa ia sembunyikan. "Kak! Ingat Kakak sudah menjadi suami Syifa. Gak baik kalau Kakak terus seperti ini," potong Syanum yang semakin geram bila mengingat kata-kata Rifai barusan. "Tapi saya benar-benar masih mencintai kamu, Syan!" ulang Rifai kembali dengan wajah yang tertunduk. "Maaf, Kak, Syan harus pergi," ucap Syanum kembali dan membimbing kakinya untuk segera meninggalkan tempat itu. "Syan, saya mau kamu yang menjadi makmum saya," potong laki-laki itu. Namun apakah cinta di masa lalu itu akan selalu membayanginya? akankah masa lalu itu yang akan menjadi pelngkap imannya atau ada sosok lain yang menjadi imam dan pelengkap imannya?
ASA (Lengkap/TERBIT) by Santiirahmaa_
23 parts Complete
Asa menatap sendu sang Mama, perlahan tangannya menggenggam Lita sang Ibunda. "Asa lelah, Ma. Seperti halnya nama Asa, yang berarti harapan. Asa memiliki satu harapan untuk Mama. Asa pengen Mama bangun dari koma, di saat Asa sedang putus asa dan yang lain pergi dari Asa, Asa ingin di peluk Mama, kaya temen-temen yang lain." kata Asa untuk Mama Litania. * "Gak apa-apa kalo Papa gak selalu ada dan gak anggep Asa sebagai anak Papa. Tapi satu hal yang harus Papa tau, kalo Asa sayang... banget sama Papa." jedanya lalu menundukkan kepala menatap sepatunya. "Papa adalah pahlawan terbaik dalam hidup Asa. Bagaimana pun keadaannya, Papa tetap pahlawan terhebat dalam hidup Asa." kata Asa untuk Papa Galang. * ''A-Asa titip salam say-yang un-tuk Ma-ma ... Pa-pa d-dan Ba-Bang Ad-am.'' lirih Asa dengan suara bergetar. Alzan menggeleng kuat mendengar ucapan Asa, ''Kamu bisa sampein langsung semua akan baik-baik aja, kamu jangan bicara dulu ya?'' desak Alzan merasa takut. Asa tersenyum mendegar ucapan Alzan. ''G-Gus Al, to-tolong b-bimbing As-sa.'' lirih Asa pelan dengan suara terputus-putus. Mata Alzan terpejam kuat mendengar permintaan Asa. ''G-Gus ... '' lirih Asa sangat pelan. Alzan membuang napas nya perlahan lalu menguatkan hatinya menatap Asa yang tersenyum dengan darah yang terus mengalir di bagian kepala, wajah dan bagian lainnya. "Ikutin saya, Ya? Ayshadu An-la ilaha illallah ..." "Ayshadu An-la ilaha illallah ... " lirih Asa. "Wa Ayshadu Anna Muhammada Rasulullah." "Wa-Wa Ayshadu An-na Mu-muhammada Rasulul ... lah ..." ucap Asa sangat pelan sebelum akhirnya ia menghembuskan napas terakhirnya.
You may also like
Slide 1 of 10
She Is not Cleopatra cover
TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM  cover
Imam dari Sepertiga Malam cover
Sebening Cinta cover
ASA (Lengkap/TERBIT) cover
KARENA CINTANYA [ ON GOING ] cover
Tertulis Dalam Doa cover
Jodoh Kedua (END) cover
Mahligai Cinta [END]✓ cover
Kembali Jatuh Cinta cover

She Is not Cleopatra

60 parts Complete

"Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, kalbu seorang pencinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya."-Rumi ----- "Tuhan sedang menarikmu menuju apa yang menjadi rencana-Nya," ucapan itu membuat hatiku bergetar. Aku menatap mata coklat gelapnya sembari menahan perihnya darah segar yang mengalir di lengan kananku. Napasku tercegat saat aku menatap hanya debu dan pasir yang betebaran menutup arah penglihatanku. "apa kita bisa kembali?" tanyaku. Mata Zaidan menampakkan kilauan harapan seakan mengatakan "percayalah Tuhan akan mengirimkan seorang malaikat tanpa sayap untuk menolong kita" secara tersirat. Lantas ia mengangguk yakin menatapku. Aku terdiam saat suara itu terdengar jelas di telingaku, "طبيبة" teriakan itu menggema diantara puing-puing bangunan yang begitu memiluhkan. "Aisyah," panggilku memastikan. "ZHAFIRA!!! ZAIDAN!!!" "itu suara Yusuf," gumam Zaidan yang kubenarkan. "begitu dekat untuk meyakinkan hatimu akan bertahan kepada siapa." Aku terdiam tak menanggapi ucapan pria tampan ini. Hatiku kembali diragukan oleh perasaan cinta dan kekaguman pada makhluk-Nya. Ternyata benar apa kata Zaidan, bahwa Tuhan sedang menarikku menuju apa yang direncanakan-Nya. Dan kini adalah waktuku untuk menerima rencana itu dan memutuskan kemana hatiku akan berlabuh. ----- "Teruntuk dia yang ada dalam gemuruh porak porandanya padang pasir dan kisahnya, teruntuk seseorang yang melabuhkan perasaan dan melangitkan doanya dalam sebuah peradaban bumi para nabi. Aku hanyalah seseorang yang berusaha menjadi Kartini untuk menegakkan keadilan bagi perempuan dan menjunjung tinggi kedamaian di dunia. Aku tak memiliki banyak kekuasaan, karena aku bukan termasuk sederet perempuan sempurna Mesir dengan segala pesonanya. Aku bukan Cleopatra." -Zhafira Aisyah Farida-