𝘿𝙚𝙫𝙤𝙩𝙞𝙤𝙣; 𝘽𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣 𝙭 𝙎𝙈𝙍 (Stop)
  • Reads 33,147
  • Votes 3,649
  • Parts 40
  • Reads 33,147
  • Votes 3,649
  • Parts 40
Ongoing, First published Feb 22, 2022
Mature
[𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐱 𝐒𝐞𝐦𝐞! 𝐌𝐚𝐥𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]
[𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐛𝐲 𝐃𝐄𝐕𝐗𝐍𝐎𝐎__]
[𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐫𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 𝐛𝐞𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐊𝐞𝐧 𝐖𝐚𝐤𝐮𝐢]
[𝐈𝐥𝐥𝐮𝐬𝐭𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧 [𝐦.𝐧] 𝐛𝐲 @𝐡𝐚𝐝𝐢𝐧𝐤_ 𝐨𝐧 𝐓𝐰𝐢𝐭𝐭𝐞𝐫]

𝐝𝐞·𝐯𝐨·𝐭𝐢𝐨𝐧
/𝐝əˈ𝐯ō𝐒𝐇(ə)𝐧/
(𝐧.), 𝐥𝐨𝐯𝐞, 𝐥𝐨𝐲𝐚𝐥𝐭𝐲, 𝐨𝐫 𝐞𝐧𝐭𝐡𝐮𝐬𝐢𝐚𝐬𝐦 𝐟𝐨𝐫 𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐨𝐧, 𝐚𝐜𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐲, 𝐨𝐫 𝐜𝐚𝐮𝐬𝐞

𝐃𝐞𝐯𝐨𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐩𝐚𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮? 𝐇𝐦𝐦... 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐩𝐚𝐤𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤? 𝐑𝐞𝐚𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐮𝐭 

𝐌𝐞𝐦𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐥𝐢𝐧 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚

𝐖𝐚𝐫𝐧!!
𝐁𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚
𝐆𝐚𝐣𝐞
𝐆𝐚 𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚/𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐚𝐬𝐥𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐧
𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐨𝐜 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐥𝐨𝐤

𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐚𝐥 c
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add 𝘿𝙚𝙫𝙤𝙩𝙞𝙤𝙣; 𝘽𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣 𝙭 𝙎𝙈𝙍 (Stop) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
Rafa  cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.