"Aku mencintaimu, Raisa." Satu kalimat yang terdengar bagai petir di siang hari. Bukan! Ini bukan salah Rayyan, cinta tidaklah salah. Tapi, bagaimana mungkin harus datang ke tengah-tengah mereka. Apakah ikatan persahabatan ini juga hancur karena sebuah rasa. Raisa terdiam, mengembuskan napas berat lantas menunduk dalam. "Maaf. Tapi, aku hanya sudah lebih dulu mencintai orang lain," lirih Raisa pelan sembari meremas ujung seragamnya. Dari kejauhan, Rendra mematung, melihat di balik tembok pembatas, hanya untuk mendengar pembicaraan dua sahabatnya.
1 part