19 Aroma Buku Tua

'19 tahun adalah tahun paling menyebalkan.'

Dua muda-mudi dengan luka masa lalu yang mirip dipertemukan. Luka yang sama-sama berasal dari Ibu mereka sendiri. Mereka akan saling jatuh cinta, namun dengan cara yang berbeda. Dan tentu saja, akan ada luka. Ah, Ya Tuhan.

Tapi kisah ini bukan hanya soal cinta-cintaan remaja labil saja. Sebab justru itulah kutukannya.

Sementara itu, Sang Krisan Putih yang saat itu menjabat sebagai Penasehat Kerajaan masih memantau dari jauh. Wanita berusia 60 tahunan itu tahu ada hal ganjil yang terjadi di malam kematian putrinya, Hala. Namun sayangnya, anak lelaki Hala, sebagai saksi tunggal kejadian di malam menyakitkan itu memilih bungkam demi apapun.

Sang Krisan Putih tak tahu-menahu perihal malam-malam panjang yang dialami putra Hala, anaknya. Ia tak tahu Kutukan 19 tahun, pun Gadis Pembawa Kematian. Sebab putra Hala memang memilih bungkam.

Pilihannya dua. Ia harus menyusun teka-tekinya sendiri atau hanya menunggu apa yang mungkin akan terjadi.

Pada akhirnya, ia menyadari segalanya ketika semua telah terlambat. Tidak ada obat, tidak ada penawar. Tidak ada yang baik-baik saja, meski solusinya sesungguhnya amat sederhana.

^Di usia 19 tahun. Ketika dunia mulai tampak berbeda. Siap tidak siap, hal tidak terduga akan hadir. Dan dewasa tidak terjadi dalam satu malam saja.^

[ p.s. ]
Terimakasih atas dukungannya. Saya akan belajar lebih banyak dari ini. Menerima kritik, saran dan dukungan tentunya. 😁
!!(*lagi proses revisi🙏)