Story cover for TerraDell : The House Of Butterfly by Rivershi
TerraDell : The House Of Butterfly
  • WpView
    LECTURAS 43
  • WpVote
    Votos 6
  • WpPart
    Partes 2
  • WpView
    LECTURAS 43
  • WpVote
    Votos 6
  • WpPart
    Partes 2
Continúa, Has publicado feb 27, 2022
TerraDell sedang diambang kehancuran. Ramalan akan datangnya bulan merah tersebar dari mulut ke mulut. Beberapa waktu belakangan, 'Yhot' sang makhluk terkutuk itu, lebih gencar bermunculan di seluruh negeri, bahkan di kota kecil tempat Shinya berada. Tempat yang tadinya ia pilih untuk menghapus kenangan masa lalunya yang menyakitkan.

Di suatu hari yang dingin, Shinya terjebak dan bertemu dengan Yhot yang murka. Ia dalam situasi tidak menguntungkan. Lebih parahnya, Shinya bertemu dengan lelaki berbahaya yang akan membunuhnya. Lelaki dengan aura kelabu, yang samar terpancar dari mata gelapnya, siapakah dia?!

Pertemuan itu membuka memori masalalu yang sudah susah payah Shinya pendam. 

Apakah mimpi buruk itu akan terulang kembali? 

"Bergabung denganku atau mati di sini?" 

Apa yang akan Shinya lakukan?


.

.

Cover by me >>
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir TerraDell : The House Of Butterfly a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#308anotherworld
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
The Outcast Next Generation : Heroes of Dimension de DajoGunz
22 partes Concluida
Lima ratus tahun kemudian, di sebuah kota besar tempat bukit monument kepergian Demon Lords berada, Mereka ber enam pun berdiri memandang batu besar itu, seragam sekolah mereka semua berbeda dan menandakan mereka datang dari tempat yang berbeda, persamaan nya adalah semuanya berasal dari ras manusia, setelah lama berdiri di depan monument, mereka pun saling melihat satu sama lain sambil tersenyum dan tanpa ke enam nya sadari air mata mereka mengalir dengan sendirinya. "Loh...kenapa ini....aku menangis ? dan perasaan apa ini ?" Pikir mereka kaget sambil tersenyum dan heran karena air mata mereka keluar dengan sendirinya. Kemudian datang pasangan suami istri, datang menuju monument. Pasangan suami istri itu berteriak sambil melambai ke arah semua anak sma yang berdiri di depan monument dan ke enam anak sma yang berasal dari sekolah berlainan itu pun menoleh, mengusap air mata mereka, kemudian berbalik karena di panggil. "Papa..Mama (ke empat anak perempuan)..Ayah.. ibu (ke dua anak laki2)......." Semuanya menjawab panggilan pasangan suami istri paruh baya itu dengan serentak. "Eh...kok kalian juga jawab ?" Mereka saling bertanya satu sama lain dengan serempak. Kemudian mereka kebingungan karena masing2 dari mereka merasa baru saling bertemu hari itu. "Kok rasanya terasa akrab dengan mereka ya, padahal baru hari ini ketemu...." Pikir mereka semua dalam hati, kemudian mereka pun tersadar mereka belum mengetahui nama masing2. "Oh ya perkenalkan, nama aku......" Kata Semuanya serempak sambil tersenyum. Dan awal kisah baru pun di mulai.
Quizás también te guste
Slide 1 of 8
Cermin Ke Dunia Aetheria cover
The Outcast Next Generation : Heroes of Dimension cover
Legend of the Sun and Moon cover
[ⅰ] 𝐂lown of Eternity || 𝐓reasure cover
You Are My World {BL} cover
Mamaku Mantan Antagonis (Tamat) cover
7 Ancient Artifacts cover
Belongs to the Male Lead cover

Cermin Ke Dunia Aetheria

9 partes Continúa

Raina, gadis 16 tahun dengan rambut sebahu dan tatapan selalu penasaran, berdiri terpaku di depan rumah tua yang diwarisi dari neneknya. Bangunan itu berdiri seperti bangkai raksasa di tengah desa kecil bernama Windmere, penuh dengan tanaman rambat dan cat yang mengelupas. Tapi yang paling menarik perhatian Raina bukan dindingnya, melainkan cermin besar di loteng, berbingkai perak dengan ukiran aneh seperti simbol bintang, mata, dan akar pohon. "Aneh... kenapa cermin ini dingin sekali, padahal lotengnya panas," gumam Raina, meletakkan tangannya di permukaannya. Begitu jari telunjuknya menyentuh simbol di sudut kanan atas, udara di sekitarnya bergelombang. Cermin itu bersinar lembut biru, dan permukaannya mulai berputar seperti pusaran air. Sebelum Raina sempat mundur, sebuah suara terdengar di dalam kepalanya: "Pewaris Cahaya, waktumu telah tiba." Dan dalam sekejap, tubuhnya tersedot ke dalam pusaran itu. Raina terjatuh di atas rerumputan ungu dan langit jingga - dunia asing yang tampak seperti mimpi dan mimpi buruk bersatu. Makhluk bersayap perak melayang di udara. Pohon-pohon berbisik. Di kejauhan, berdiri sebuah menara kristal yang memancarkan sinar ke langit. "Selamat datang di Aetheria," kata seorang anak laki-laki sebaya yang tiba-tiba muncul di sampingnya. "Kami sudah menunggumu selama dua abad."