Ndy,
Seperti yang semua orang tau, gue sayang lo. Sangat. Sejak kita masih pake seragam putih abu dan bau asap kendaraan ibu kota sampai sekarang, ketika kita sudah menyatu dengan Bandung, keputusan gue nggak pernah berubah. Tujuan gue adalah lo. Siapa pun yang menghalangi jalan itu bakal gue hadapi. Lo cuma perlu pegang satu hal erat-erat. Percaya sama gue. Ndy, tunggu, ya?
Ndu,
Dunia gue berantakan. Kadang-kadang, gue malah ngerasa kalau diri gue sendiri berceceran. Entah potongannya tertinggal di Jakarta atau berserakan di sepanjang jalan menuju kota kembang ini. Satu hal yang pasti, gue nggak pantas untuk siapa pun, apalagi lo. Jadi, Ndu, seperti yang semua orang tau, gue nggak akan menyerahkan kepercayaan gue pada siapa pun. Ndu, pergi, ya?
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.