Sajian bihun hijau yang bercampur dengan kuah santan dan manisnya gula merah, menghadirkan sensasi gurih dan segar yang amat memanjakan lidah para manusia hidup. Tak ayal minuman yang sering disebut Dawet ini viral hingga menembus berbagai dimensi tempat dan waktu. Setiap haus melanda, Dawetlah yang mengisi dahaga. Setiap rasa pedas dari cabai terasa, ada Dawet yang sedia mendinginkannya. Seiring berjalannya waktu, hal ini pun menjadi kebiasaan yang tidak dapat ditinggalkan. Seluruh lapisan masyarakat, terjebak pada kenikmatan Es Dawet. Membuat Es Dawet bahkan lebih penting daripada barang-barang sembako. Bahkan sudah seperti tradisi, bahwa setiap orang harus meminum minimal satu Dawet setiap hari. Sampai ... Es Dawet yang awalnya memberi kenikmatan, sekarang memberi penderitaan. Bahkan satu persatu orang hilang tanpa kejelasan. Sebenarnya apa yang membuat Es Dawet berubah menjadi berbahaya? Apa gula merah dan santan kelapa telah bermutasi dengan virus dan bakteri?