Fauqiyyah Nur Humaira yang memiliki arti wanita yang mengagumkan dengan kesempurnaannya, teman-teman biasa memanggilku qiyyah. Bagiku namaku begitu indah tapi tak seindah dengan cerita kehidupanku, gadis mungil dan cantik tapi mengalami nasib buruk dalam kehidupannya, cerita di masa lalu qiyyah yang membuat qiyyah hidup dengan rasa ketakutan yang begitu dalam dengan namanya cinta dan hubungan. Saat berusia 6 tahun Qiyyah kecil mengalami hal yang sangat menyedihkan pada hidupku. Aku melihat mama bertengkar begitu hebat, sehingga membuat mama terjatuh dan terbentur ke ujung kaca yang disebabkan pertengkaran dengan ayah. Melihat mama yang terluka ayah begitu saja meninggalkannya, aku menangis mendekati mama yang terkapar lemah tak berdaya, mama hanya terbaring dengan penuh darah tapi masih bisa tersenyum menatapku, tangan kecilku menyentuh pipiku yang menjadi sentuhan terakhirku untuk mama. Kejadian tersebut membuat aku tumbuh dengan mengidap penyakit mental "Posttraumatic stress disorder" atau rasa ketakutan terhadap trauma yang dialami. aku mengalami trauma yang begitu besar terhadap kejadian masa laluku yakni cinta dan suatu hubungan. Gangguan yang ku alami hingga sekarang, menyebabkan aku tidak percaya terhadap suatu hubungan kepada laki-laki dan cinta. Aku percaya jika yang menyebabkan kematian mama adalah rasa cinta yang begitu besar kepada ayah dan ikatan hubungan yang orang tuaku miliki Aku tumbuh dengan rasa ketakutan yang begitu mendalam, tapi semua perlahan berubah ketika aku masuk kemasa SMA, menemukan seseorang yang bisa meyakinkan diriku kalau semua laki-laki tidak sama dengan masa laluku, apakah aku mampu berhasil melawan dan sembuh atas penyakit mental yang ku derita, sehingga aku dapat merasakan arti cinta yang sesungguhnya atau menjadi cerita yang tidak sesuai yang kuharapkan.