Akshata tidak pernah percaya dengan yang namanya "cinta". Rumah tangga kedua orang tuanya adalah gambaran jelas yang menunjukkan betapa buruknya arti cinta di kepalanya. Baginya tidak ada cinta yang benar-benar murni dan tulus. Selalu ada celah terkutuk yang membuatnya merutuk setiap ia mendengar kisah cinta orang disekitarnya. Berbeda dengan Akshata, Arshaka adalah laki-laki yang benar-benar menghargai makna cinta. Baginya cinta adalah pewarna alami dalam hidup. Setiap hal yang berkaitan dengan cinta adalah lukisan warna-warni, tidak pernah ada yang bisa menyamai. Satu hal yang membuatnya bingung sampai sekarang adalah bagaimana Shata yang mengabaikan setiap coretan warna dari kuas yang ia coba lukiskan pada hidup gadis itu. Membuatnya ikut terjatuh berkali-kali di lubang gelap yang selalu gadis itu sambangi. "Ka, aku udah jatuh loh. Kamu beneran mau kayak gini?" Dua kepala dengan latar belakang keluarga, sifat, prinsip, dan masalah hidup yang tentunya berbeda. Bisakah keduanya melukis cinta di kanvas yang sama? Cover by: ria_graphiccAll Rights Reserved
1 part