[FOLLOW SEBELUM MEMBACA.]
Hamzah, pria pemilik senyum manis dan pemilik hati Altheya.
Altheya, gadis penikmat hujan dan kopi, ah dan juga senyum manis seorang Hamzah tentunya.
Kisah Hamzah dan Altheya, dua manusia tije alias tidak jelas. Hamzah yang murah senyum, baik, ramah, kecuali kepada Altheya. Dengan Altheya yang pecicilan, sasimo alias sana sini modus, sedikit tidak tau malu, tidak kalem pastinya.
Pernah dengar kalimat, "Semua manusia akan pergi pada akhirnya." ?
Di sini kalimat itu akan menjadi nyata. Sebuah perpisahan yang melibatkan semua orang.
----------------------------------------------------------------------------------
"MADUUU," teriak Altheya berlari mendekati Hamzah.
"Apaan?," tanya Hamzah santai.
"I love you Madu Gula hehe," jawab Altheya cengengesan tidak jelas.
"Itu doang?."
Altheya mengangguk semangat, "IYAA."
"Oh oke." Hamzah pergi meninggalkan Altheya yang sedang termenung sendirian.
"You too."
JANGAN PLAGIAT!!
~Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan tokoh, nama, tempat, sampul dan lain-lain. Saya mohon maaf. atas ketidaksengajaannya, mungkin kita mendapatkannya di tempat yang sama.
Start : 05-03-2022
Finish :
Cover by: Pinterest & Photo.
Sekian lama move on, Trinda mendadak CLBK-crush lama belum kelar-melihat mas-mas mempesona berkemeja batik slimfit incarannya delapan tahun silam muncul tanpa gandengan di depan publik untuk pertama kali, plus terkonfirmasi jomblo.
Harapan auto terbit.
Dia bukan lagi anak SMP creepy yang diam-diam naksir sahabat masnya. Sekarang, Trinda sudah glow up, sebentar lagi lulus S1. Masa iya, masih tetep nggak ada kesempatan?
"Cil ... astaga, udah pake kebaya cakep-cakep, makan es krim masih aja berantakan. Makanya kalau makan tuh sambil duduk, Nduk."
Tanpa banyak usaha, keberadaannya sebagai adik satu-satunya calon mempelai pria segera ter-notice sang tamu agung. Tapi, bukan situasi seperti ini yang Trinda harapkan.
Juga ... 'cil' dan 'nduk', katanya?
Jadi, sudah setua ini Trinda masih dianggep bocil, gitu? Ya Tuhan ....