Erlangga Saputra, seorang lelaki miskin, yatim piatu, dan tidak di harapkan oleh keluarga dari pihak Ayah maupun pihak Ibunya. Hingga ia mengetahui alasan mengapa dirinya tidak di harapkan, dirinya hancur.
__________
"Ayah, kenapa aku harus lahir?"
"Maaf bu, anak laki-laki Ibu lemah."
-----
"Mau permen karet? Kata orang permen karet bisa mengatasi stres, tapi kata orang sih bukan kata gue."
__________
Gadis cantik dengan netra coklat terang, sifatnya yang ceria membuat senyum Erlan perlahan kembali, seringkali jantungnya berdetak lebih cepat saat dirinya bersama gadis itu. Bolehkan ia berharap untuk terus bersama?
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Clara Lilyana Carolline, anak dari pasangan Gilang Andrean Aldef dan Diandra Agustine. Gilang seorang pengusaha hotel, cabangnya sudah banyak di berbagai daerah bahkan di luar negri. Sedang Ibunya seorang desainer baju yang produk nya sudah di kenali di mana saja.
Banyak lelaki yang mengejar dirinya, bahkan rekan kerja kedua orang tuanya banyak yang menawarkan anak mereka. Namun Clara tidak tertarik, ia hanya ingin menjalin hubungan dengan kehendak nya sendiri, bukan dari comblangan orang tua mereka.
Satu hal yang membuat Clara tidak percaya, ia jatuh cinta pada lelaki miskin yang ia temui di taman. Yang benar saja, di bandingkan dengan lelaki kaya yang mengejar dirinya mengapa ia malah jatuh cinta pada lelaki miskin?!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
#100322
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan