"Aku akan merebut Damar."
"Mar! Kau sudah gila ya? Ingat Mar, Damar sudah punya pacar!" sentak salah satu sahabat Mara. Rania tidak habis pikir dengan Samara Anita. Entah jin mana yang merasuki temannya, tetapi jin apapun itu, keputusan Mara sangat tidak masuk akal.
"Aku ga peduli, Ra! Aku mau Damar kembali seperti dulu! Damar yang kukenal ga kayak gitu, Ra!"
Rania angkat tangan. Dia tidak bisa berkata-kata. Ini sudah kali ketiga Rania mengingatkan Mara tentang apa yang akan dia lakukan. Sebuah kejahatan menurut kebanyakan orang.
Mara ingin merebut Damar dari kekasihnya. Sinting! Seolah tidak ada laki-laki lain saja.
"Terserah kau mau dukung aku apa enggak. Aku ga peduli," ujar Mara. Cewek itu sudah benar-benar dibutakan oleh cinta rupanya.
"Aku akan mengembalikan Damar seperti dulu, Ra. Itu janjiku,"
Setelah itu, Mara pergi. Menyusul kepergian Damar yang baru saja patah hati karena tingkah kekasihnya.
Ah, sungguh malang nasibmu Mar. Kenapa kau harus jatuh cinta pada pemuda itu? Dari banyaknya orang di dunia, kenapa harus Damar.
°°°
.
||Nefelibata
(n.) Someone who lives in the clouds of their own imagination, a cloud-walker.||
"Jika aku bisa membuat semuanya menjadi nyata. Lantas, kenapa tidak?"
---------
Kenzo terlalu lelah dengan perlakuan para manusia kepadanya. Kenzo benci tatapan merendahkan dari orang-orang yang dilemparkan pada orang bisu sepertinya.
Dia ingin sedikit bernapas dan melupakan kejamnya manusia dan melarikan diri ke dunia fantasinya.
Dunia fantasi yang dia bangun sendiri dengan pena, kuas dan tinta miliknya. Dunia fantasi dimana dirinya bisa tersenyum lebar dan mengatakan ...
"Hari ini terasa menyenangkan."