Bukan Butiran Debu

Harapan dari dua bersaudara yang hidup sebatangkara, berharap impian mereka akan hidup bahagia dimasa depan.

Hari hari mereka, hanya berteman jalan dan gitar kecil untuk hanya bisa mengganjal perut kecil mereka agar bisa bertahan hidup di Ibu kota yang keras ini.

Tanpa disangka, suatu peristiwa terjadi membawa mereka hidup dalam naungan lembaga keagamaan yaitu pondok pesantren apalagi mereka bisa menyandang menjadi seorang Tahfidz yang mutqin, itulah pencapaian yang sama sekali tak disangkan, bahkan tak terpikirkan sebelumnya.

Dalam ceritanya disebutkan, kehidupannya akan bertemu dengan sesosok putra Kyai atau disebut sebagai Gus, yang akan menjadi lika liku perjuangan mereka terutama sang kakak, yang membuat hati sesosok putra mahkota itu menjadi luluh, dan membuktikan bahwa berjuang menghafalkan Al quran bukan hanya orang yang mempunyai bakat melainkan ia yang berjuang berarti ialah yang berbakat.

Seperti dawuhnya beliau KH.Ainul Yaqin dari Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Kabupaten Jombang : Ngafalin Al Qur'an itu gak harus bakat, siapa yang mau, ya bakat.