Bagaimana perasaan kalian jika terbangun lalu berada ditempat yang sangat asing? Dan mendapatkan tubuhmu yang telah terikat oleh beberapa tali, Sangat menakutkan bukan? Lalu bertemu orang yg tak kau kenali dan dia mengancam mu tanpa kau sadari kesalahan kau dimana? Itulah yang dirasakan oleh Anjani.
"Ya Tuhan dimana aku sekarang kenapa gelap sekali dan badan ku sakit semua lalu ini apa apaan tali yang mengikatku sangat erat" Gadis itu terus menggoyangkan badan nya dan berusaha melepas tali itu.
Cklekkkk
Suara pintu pun terbuka, dan terdapat seseorang yang berdiri disana wajahnya sangat menakutkan namun rupawan.
"ah kau sudah bangun ternyata, bagaimana sayang apakah nyenyak tidurmu hmm? " suara bariton itu terdengar dan lelaki itu mendekati Anjani.
"SIAPAA KAMUU, LEPASKAN AKU DARI SINII" Teriak Anjani
"ohh apakah kurang hukumanku? Sekarang kau makin nakal babe dan aku tak segan segan kepadamu jika tak menuruti perintahku" lelaki itu membelai pipi Anjani sambil tersenyum miring, Anjani pun beringsut mundur
"jika kau menurut aku tak akan menyakitimu, tetapi sebaliknya jika kau membangkang tak segan pisau ku akan menari di kulit indahmu"
Anjani semakin Kebingungan, apa maksud semua itu padahal dia tidak pernah bertemu dengan lelaki itu.
"Sebenarnya kau siapa hahh berani beraninya mengaturku, cepatt lepaskan aku dari sini kau pasti orang gila" cerocos Anjani tanpa rasa takut
Sontak lelaki itu mencengkeram dagu Anjani
"Kau mulai berani hm kepadaku, jangan pura pura lupa aku kekasihmu INGATT AKU HARSA KEKASIH KAMU"
YOKK IKUTI KELANJUTAN CERITA INI, DIJAMNIN NGGA BOSEN KOKK
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA
SHARE JUGA KETEMAN KALIAN
NEXT...
Baru beberapa kali bertemu, dua manusia berbeda jenis kelamin itu memilih untuk melangsungkan pernikahan.
Mereka menikah bukan karena cinta. Mereka juga bukan menikah kontrak seperti yang dilakukan tokoh fiktif di dalam drama atau novel. Mereka menikah atas kemauan sendiri.
Menikah, hidup satu atap, tapi mereka fokus pada diri masing-masing. Terlalu aneh menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan, tapi nyatanya mereka menikah sah secara hukum dan agama.
Karena perkenalan yang terlalu singkat, membuat mereka menyadari betapa berbedanya kepribadian satu sama lain. Ada saja hal-hal kecil yang mereka perdebatkan.
Bisakah mereka hidup bersama meski tanpa cinta? Atau justru cinta akan datang seiring kebersamaan mereka?