Di sebuah pesantren besar yang dikelola oleh seorang Kyai terpandang, lahirlah tiga anak laki-laki yang dikenal sebagai Trio Gus. Mereka adalah Faizal Rizki Nurfallah, Azka Naufal Al Qodri, dan Alga Fakhri Akbar. Faizal, sebagai anak sulung, tumbuh dengan tanggung jawab besar di pundaknya. Sementara itu, Azka, saudara kembar Faizal, dikenal sebagai penengah yang bijak, menjaga keharmonisan di antara mereka. Di sisi lain, Alga, si bungsu yang cerdas dan ceria, selalu menjadi pusat perhatian keluarga.
Namun, di balik kehangatan dan keserasian keluarga ini, tersimpan sebuah konflik besar yang meretakkan hubungan antara Faizal dan Alga. Tidak ada yang memahami alasan di balik kebencian mendalam Faizal terhadap Alga. Kata-kata penuh amarah sering terlontar dari mulut Faizal, membuat Azka berada di tengah pertarungan batin yang menyakitkan. Sebagai saudara kembar, Azka merasakan beratnya tanggung jawab untuk melindungi Alga, meskipun harus berhadapan dengan saudara kandungnya sendiri.
Dalam bayang-bayang tanggung jawab sebagai anak Kyai, ketiganya harus menghadapi perpecahan dan rasa benci yang mengancam keharmonisan keluarga. Apakah ikatan darah dan cinta persaudaraan mampu mengatasi kebencian yang terpendam, atau justru memecah belah Trio Gus untuk selamanya?