Ballet sama sekali bukan passionnya. Sang Daddy hanya ingin ia mengikuti jejak kakak tirinya sebagai seorang Ballerina yang dipandang oleh masyarakat luas. Penduduk Amsterdam memanggilnya Kayeena, Queen of Ballet. Yang sejatinya gadis tersebut adalah musuh terbesar Winter.
Winter selalu bertanya dalam hati, kenapa selalu Kayeena, Kayeena dan Kayeena? Winter juga ingin diperhatikan oleh keluarganya, tidak ada yang peduli dengannya sejak ibu Kayeena harus menikah dengan sang Daddy. Berbagi ruang, berbagi jawaban dan ancaman dari Kayeena jika Winter melawan.
Ingin lepas, itulah Winter saat ini. Mengalihkan seluruh jadwal latihannya untuk musik. Winter cinta nada dan ritme, tapi tidak dengan Ballet. Walau selalu gagal karena Kayeena selalu memiliki cara untuk mengadu pada sang Daddy, tapi Winter tidak mengalah. Bahkan tidak akan.
Kayeena, hanya orang baru di hidupnya. Kayeena, hanya akan berani dengan kata-kata tanpa adanya tindakan. Kayeena, hanya seorang penggertak bagi Winter. Dan Kayeena, adalah perusak segalanya di hidup Winter.