Akhir-akhir ini langit malam begitu terlihat indah, seolah kegelapan dan kesunyian malam sirna sudah bila kita menengadah ke atas melihat bintang gemintang dan bulan yang hampir membulat sempurna dengan keanggunannya. Menuju bulan ke 14, begitu orang-orang menamai bulan purnama. Dan ada pula sebagian masyarakat Padang yang menyebut bulan purnama itu dengan istilah bulan terang, yang meski pada dasarnya bulan tidak memiliki cahaya namun pantulan bintang sudah cukup untuk meneranginya. Zahrana pun beranjak dari pembaringannya, mengenakan gamis dan kerudung yang bergantung di balik pintu kamarnya kemudian menuju balkon dan mengatur posisi kursi yang ada di sana. Syakira pun mengikuti sahabatnya itu untuk lebih memilih merasakan menghirup udara malam yang terasa agak dingin. "Rana mau minta pertimbangan Syak!" "Pertimbangan apa?" "Kalau sekiranya Rana ga jadi ambil peluang untuk pergi bersama kak Nindyra, kira-kira gimana ya?" "Loh, kok jadi maju mundur lagi Ran? Kemaren kan dah final keputusannya! Kenapa jadi meragu?" *** Buku ini berkisah tentang Zahrana, seorang anak perempuan yang memiliki kecintaan dan rasa tanggung jawab yang besar kepada keluarganya, selain juga sudah memiliki kehidupan sendiri bersama para sahabatnya sejak awal perkuliahannya. Namun karena sebuah cita-cita, maka ia harus meninggalkan segalanya meski harus dengan mengubur cita-cita yang lainnya. Sulit namun harus, berharap takdir terbaik senantiasa mengiringi langkah kakinya. Ikuti kisah lengkapnya dalam novel sederhana ini. _Kuyy, baca dan ikuti setiap kisah dalam novelnya agar rangkaian ceritanya utuh didapatkan_ 😇✊Todos os Direitos Reservados
1 capítulo