Sekolah, 9 Malam
  • Reads 23
  • Votes 7
  • Parts 1
  • Reads 23
  • Votes 7
  • Parts 1
Complete, First published Mar 16, 2022
Dimas seharusnya sadar, pantangan ada karena suatu alasan. Kasus-kasus bunuh diri di sekolahnya bukan hanya kejadian biasa, tapi juga bukti bahwa ada sesuatu yang salah dari tempat itu. Teman-temannya penasaran--dan Dimas tidak menyalahkan mereka karena dia juga merasakan hal yang sama. Namun, mereka semua lupa akan satu hal.

Curiosity kills the cat--rasa penasaran membunuh Sang Kucing. Dimas dengan bodohnya mengabaikan hal itu, sama sekali tidak tahu bahwa dalam kasus ini, pepatah lama itu akan berlaku secara harfiah.
All Rights Reserved
Sign up to add Sekolah, 9 Malam to your library and receive updates
or
#19dreamlandwriters
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
ALSAKI cover
BALLERINA BERDARAH cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
Teror Buto Ijo cover
VAMPIR (HAECHAN HAREM) cover
The Pennywise [Lilynn]  cover
Pesan Terakhir cover

Stadiun Berdarah

49 parts Complete

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?