Tapi, memang itulah hidup, seperti itulah cara mainnya. Jika saja kesempatan menulis di ruang "Menjadi Dewasa" tidak diambil oleh Kinasih, apakah ia akan menjadi penulis termuda yang di undang di "Morning Writers", apakah ia akan dikenal oleh lebih dari satu juta pembaca?, ah... rasanya tidak. Jika Kinasih saat itu tidak mengambil kesempatan itu, mungkin sekarang ia masih berusaha berdamai dengan krisis kedewasaannya, berdamai dengan penyesalan akan kegagalannya tidak diterima di perusahaan impiannya, mencoba berdamai dengan perasaan kehilangan sang Ayah yang entah sampai kapan akan menggerogoti kesehatan mentalnya.
Bisa Disave gambar gambarnya atau gak di Screenshot tapi izin dulu guys gak izin dosa lho.
Tinggalkan jejak kalian ya.
Gak suka sama siders yang seenak jidatnya.
Langsung cek aja guys.