"dia adalah separuh lainnya, tetapi terserah padanya untuk memutuskan apakah dia akan menjadi sisi yang lebih baik atau lebih buruk darinya."
gadis itu memandangnya berdansa setiap malam, dalam diam. Satu yang ia tak tahu adalah, laki-laki itu menyadarinya.
----
"Dia teman kecilku. Seseorang yang sangat kusayangi." Ucap June
Keheningan, lagi.
"Kau tahu", Jimin memulai, "Kebetulan aku juga punya teman seperti itu. Seseorang yang sangat kusayangi."
Sebuah jeda.
"Bunga ini untuknya."
Untuk dia?
"Aku menjenguknya di rumah sakit. Kupikir aku harus membawakannya bunga meskipun aku tahu dia membencinya." Dia tertawa, tetapi tawa itu tampak kosong, tidak banyak kebahagiaan yang bersembunyi di baliknya. "Tapi kurasa dia benar. Bunga itu awalnya cantik, tetapi ketika mereka mulai layu, mereka hanya akan menyisakan kenangan tentang betapa indahnya mereka dulu."
Jimin terus berbicara, June sudah mulai menampar dirinya sendiri dalam pikirannya karena terlalu dangkal tentang segala hal. Mengapa dia begitu peduli tentang hubungannya dengan Boyoung?
"June", Jimin menoleh, mata cokelat gelapnya menatapnya. "Foto yang telah kita bicarakan sebelumnya, diambil pada tahun 2015."
----
sebuah cerita tentang self-love dan self-destruction
mereka bilang dia berbeda, tapi bagi kita dia spesial yang harus selalu kita jaga.
jangan biarkan tangisan merenggut senyumnya, senyum yang selalu bisa membuat kita ikut merasakan kebahagiaan nya.
tawanya yang terdengar merdu yang selalu kita nantikan.
mereka semua sama, tidak ada yang berbeda, mereka semua ada kebanggaan kita sampai kapanpun.
terimakasih sudah menjadi 7 pangeran nya papa mama, yang selalu saling merangkul tanpa ada yang terpisah.