Berawal dari ketidaksadarannya akan sesuatu yang dimiliki dalam dirinya, hingga suatu saat ia bertemu dengan leluhur yang justru semakin membuatnya jatuh kedalam dunia lain yang bukan dunianya, yaitu dunia ghoib, membuatnya terus enggan dan menolak, pasalnya ia memang tidak berminat sama sekali tentang apa yang dilakukan pada masa mendatang, apalagi tertarik dengan hal-hal semacam itu, namun ia selalu merasa terganggu dengan makhluk astral disekitarnya, bahkan hampir membuatnya terperangkap dalam dunia lain. disaat-saat seperti itu, leluhurnyalah paling bisa melindungi dirinya dan membantunya perlahan untuk bisa menjadi kuat dengan caranya, awalnya ia tidak pernah menginginkan apapun dalam dirinya, bahkan pernah membenci dengan sesuatu yang terus mengaganggu kedalam hidupnya, namun pada suatu waktu tak pernah ia duga tentang kejadian orang tuanya beberapa tahun silam, tentang penyebab kematian mereka yang sampai pada saat itu belum pernah bisa dipecahkan, hingga ia menemukan pecahan demi pecahan masalah yang pernah dialami sebelumnya membuatnya terus-menerus berurusan dengan makhluk astral, dan pada saat itulah akhirnya ia memiliki keberanian dalam menghadapi semua hal, dan perlahan lebih bisa diandalkan, meski harus bertaruh pada nyawa.
Prologue
" inna lillahi wa inna ilaihi rajiun......"
" kus......!" tegur irfan sambil menepukan telapak tangannya di bahu gw
" apa yang telah terjadi kus....?"
" ya tuhannn...apa dosa keluarga gw ini fan....." jawab gw dengan rasa sedih, mendapati respon gw yang seperti itu, terlihat irfan, gio dan pak pardi hanya bisa saling bertukar pandang dalam sebuah tanda tanya besar atas apa yang sebenarnya telah terjadi
" siapa sebenarnya yang telah meninggal kus...?" tanya irfan kembali dengan rasa penasaran dan berbalas dengan tatapan mata gio yang memandang secara tajam ke arah wajah gw
" XXXXXXX....XXXXXXX....." jawab gw dalam derai air mata yang sudah tidak bisa untuk tertahan lagi
"inna lillahi wa inna ilaihi rajiun......ya tuhan....lu yang sabar ya kus....." ucap gio diantara ekspresi kesedihan yang terpancar di wajah irfan dan pak pardi
" apakah kalian yakin masih akan melanjutkan semuanya ini....?"
Sebuah kalimat kekhawatiran yang terucap dari mulut gw ini, kini laksana sebuah sinyal peringatan dari alam bawah sadar gw, yang memberitahukan akan adanya sebuah potensi kejadian buruk yang akan mengiringi jejak langkah kami, di dalam mencapai sebuah titik akhir dari sebuah proses perjalanan panjang untuk menyingkap sebuah bagian kecil dari luasnya hamparan misteri kehidupan yang ada di dunia ini
@ meta.morfosis