Gadis cantik yang bertemu rumahnya, ketika ia sedang berkelana.
kisah seorang Laresta Miaren Adriantara, gadis berparas cantik dengan beribu caranya untuk bahagia. Laresta adalah anak tunggal kaya raya, tidak hanya itu, Laresta juga memiliki paras cantik bak bidadari. Lalu mengapa Resta masih mencari kebahagiaannya? bukankah apa yang dimiliki Resta sudah lebih dari cukup? memang, tapi bahagia bukan selalu tentang harta dan rupa. Dan bagaimana jadinya bilamana Resta bertemu dengan rumahnya, sekaligus kebahagiaannya, Mahesa Bimantara Pradipta.
Mahesa Bimantara Pradipta, manusia yang berhasil membuat Laresta bahagia. Bisa disebut Mahesa adalah Rumahnya. Sejak pertemuan pertama mereka, Mahesa sudah tertarik dengan gadis yang saat itu ia temui didekat danau, yang kala itu sedang hujan deras. Sejak saat itu keduanya menjadi dekat, saling menjadi pundak untuk satu sama lain. Keduanya sama sama rapuh, sama sama rusak, dan sama sama membutuhkan pundak. Bisakah persamaan itu menjadi alasan mereka untuk bersama? atau sebaliknya?
"tetap bahagia apapun yang terjadi ya?"
"pasti, kalo sama lo."
"gua ga yakin, gua bisa ada disamping lo terus"
ৎ୭ ⊹ mengandung banyak sekali kata kasar dan kekerasan. jangan ditiru ya!
♥ this story's fiction, gada sangkut pautnya sama idol yang aku pake disini. it's not real Mark lee and not real sung ziyoung.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-