Si Mew kang nenen Mewgulf - HIATUS -
  • Reads 30,109
  • Votes 896
  • Parts 10
  • Reads 30,109
  • Votes 896
  • Parts 10
Ongoing, First published Mar 21, 2022
"baby mau nen"Mew 



"astaga ini bayi apa apa sih udah gede juga" gumam Gulf 

"tapi kan phi tadi sudah nen di rumah pas mau mandi mau makan dan pas mau berangkat masa masih kurang dan ini kan di kantor phi"Gulf 


"hiks jadi maksud baby phi gak boleh nen di mana aja kapan aja huwweee baby jahat! huwweee"tangis Mew 


"heh?! ini CEO Mew yang dingin dan kejam itu kah kok sikap nya kaya anak kecil umur 5 tahunan dah"gumam gulf kesal dengan tingkah Mew suppasit ini ! 



penasaran dengan cerita Gulf si pria manis yang bekerja sebagai maid pribadi seorang CEO yang kejam dan dingin tapi jika bersama teman atau pun orang tua tidak akan bersikap dingin tegas dan juga kejam tapi ramah dan sopan tapi beda lagi jika bersama Gulf kanawut maka dia akan menjadi manja ! 


jika penasaran ayo baca walau alurnya blak blakkan 😌


maaf jika alur cerita nya tidak jelas soalnya baru pertama kali bikin 😌


oke silakan membaca EKSYEN ! 🗿📹




KARYA : RERIN_WB

BY : RERIN_WB

#1MEWGULF 
#1GULFKANAWUT 
#1MEWSUPPASIT
#GAY
#WANJAI
#YAOI 
DAN DLL
All Rights Reserved
Sign up to add Si Mew kang nenen Mewgulf - HIATUS - to your library and receive updates
or
#153new
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife  cover
The Best Of Miracle cover
Rafa [End💗] cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.