Setiap orang hidup dalam rahasianya masing-masing, dimana setiap rahasia memiliki faktor penting dalam rumusan prioritas hidup seseorang-yang kadang kala membuatnya merasa tidak penting untuk membahagiakan diri sendiri.
Kali ini, Aara akan memulai hidupnya tanpa Hasbi, tapi dia tidak akan membuka lembaran baru, dia hanya akan membalik mundur halaman demi halaman yang selama ini dilompatinya. Halaman yang mungkin akan memberinya alasan untuk kembali mencari Hasbi, atau justru alasan untuk semakin mengikhlaskan Hasbi.
Tidak ada yang tahu bagaimana takdir akan mendidiknya jadi tangguh, tapi yang pasti; Aara akan belajar tentang bagaimana hidup yang sesungguhnya, hidup sebagai seorang dewasa yang menuntutnya untuk bijaksana.
NB: terusan dari novel "Surga Untuk Air Mata"