Wilhelmina singkat saja dipanggil Will, sesingkat dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Baginya, jiwanya telah lama mati. Ia telah kehilangan motivasi, semangat, dan minat terhadap hal-hal yang ia sukai sebelumnya. Malam itu, Will sudah siap untuk menyambut malaikat maut. Akan tetapi, begitu ia berjalan menuju kematian, ia malah bertemu dengan kehidupan baru. Yang dibawa oleh seorang pemuda asing. Tepat di saat roh hendak meninggalkan raga. Seolah bumi dijungkirbalikkan di hadapannya, Will merasa dia punya harapan lagi. Di dunia yang belum pernah Will kenal, pemuda itu--dengan sepasang mata karamel dan senyum gulalinya--adalah daya tarik utama yang tak bisa Will abaikan. Tetapi, bukankah semua yang manis-manis berbahaya untuk kesehatan? . . 🌆 55,000 words 🌆 Romance fantasy angst 🌆 First written in 2021 🌆 All rights reserved to © Phaénna
52 parts