Kisahku jauh lebih variatif dari kisah drama Indosiar. Air mata takkan cukup menjadi teman dalam menuliskan kisahku. Tak ingin berlebihan dalam mencurahkan, hanya ingin belajar mengambil pelajaran dari tiap kisah hidup.
Dari mulai kehidupan unik, kejayaan, pertengkaran, kabur, perpisahan, kekurangan, air mata, kepergian, hingga orang ketiga semua tertuang lengkap dalam kisah nyataku.
Hingga memilih menjadi pendakwah dengan kondisi kejiwaan yang kadang labil, menyelamatkan diri diantara taubat dan pengulangan kesalahan. Pedih, menyayat hingga kadang tak mampu bertahan hidup lagi.
Kisahku..
Tak seindah happy ending film drama. Karena kisahku belumlah berujung. Hanya menanti kematian dan batas waktu untuk mengetahui babak akhirnya.